FPI Minta Mal Tak Paksa Karyawan Muslim Jadi Sinterklas
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Menjelang perayaan Natal, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah ormas Islam lainnya di Surabaya, Jawa Timur, mendatangi beberapa mal, hotel dan restauran.
Di antaranya Surabaya Plaza, Grand City Mall, Jembatan Merah Plaza, dan beberapa hotel lain di kota ini.
Gabungan ormas Islam ini meminta kepada para pengelola atau manajemen agar tak memaksa karyawannya yang Muslim memakai atribut Natal. Khususnya atribut sinterklas.
Ketua Divisi Hukum FPI Surabaya Andry mengatakan aksi itu mereka lakukan dalam rangka menyikapi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Fatwa MUI itu menyatakan, jika karyawan muslim tidak boleh mengenakan atribut agama lain, seperti sinterklas," ujar Andry.
Andry menjamin, FPI tidak akan melakukan tindakan anarki dalam kegiatan itu. Sebab, menurut Andry, FPI pada dasarnya memiliki karakter mengutamakan suasana damai.
"Jadi tidak akan ada yang sampai mengancam atau bertindak anarkis," janji Andry.
Andry menambahkan, aksi semacam ini akan mereka lakukan hingga benar-benar tidak ada manajemen yang melakukan pemaksaan terhadap karyawannya.
"Kalau sampai ada, maka kami siap untuk mengingatkannya dan melakukan pendampingan terhadap karyawan itu," ujar Andry. (ase)