Ada Pistol dan Senjata Tajam di Lapas, Menkumham Malu
Senin, 21 Desember 2015 - 14:35 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Dianty Winda
VIVA.co.id
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna H. Laoly merasa malu dengan temuan sejumlah senjata tajam dan senjata api jenis revolver pasca bentrokan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan, Bali. Hal tersebut, kata dia bukan benda-benda biasa tapi merupakan persoalan besar.
"Sangat malu. Karena kalau tadi barang-barang kecil atau apa. Ini senapan, bagaimana, persoalan besar itu," ujar Yasonna usai melantik pejabat Kemenkumham, Senin 21 Desember 2015.
Atas kejadian yang memalukan di Lapas terbesar di Bali tersebut, Yasonna menegaskan tidak perlu ada imbauan lagi, tapi sudah berupa intruksi kepada jajarannya dan petugas Lapas Kerobokan.
"Tidak, sekarang sudah ada intruksi," katanya.
Guna menyelidiki penyebab bentrokan di Lapas kelas II A tersebut, Yasonna sudah membentuk dan mengirim tim investigasi guna menyelidiki penyebab bentrokan dan bagaimana bisa benda-benda yang dilarang untuk dibawa kedalam Lapas bisa masuk.
"Sekarang tim investigasi sudah ada di sana. Sudah, tidak hanya cukup dengan investigasi. Kita ambil tindakan awal dulu. Tindakan awalnya itu. Kalapas dengan KaLP kita copot. Nanti kita lihat tim sedang kerja di sana. Kemarin dirjen sudah ke sana," katanya.
Terkait ditemukannya senjata tajam dan senjata api di dalam Lapas terbesar di Bali pasca bentrokan Kamis, 17 Desember 2012 tersebut, Yasonna masih menunggu apakah juga ada indikasi kurangnya pemeriksaan dan kelalaian kepala lapas yang lama. Selain itu, Yasonna mengatakan masih menunggu laporan dari tim investigasi yang sedang bekerja.
"iya, itu dia. tim sedang bekerja," ujar Yasonna.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tidak, sekarang sudah ada intruksi," katanya.