Gempa 6,1 SR Guncang Tarakan, Tujuh Rumah Rusak Parah

Sumber :
  • BMKG
VIVA.co.id
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, gempa berkekuatan 6,1 SR di Tarakan pada Senin, 21 Desember 2015, sekitar pukul 02.47 WITA, sampai saat ini mengakibatkan tujuh rumah warga mengalami kerusakan.

147 Rumah di Dompu Rusak Akibat Gempa

"Untuk data sementara kerugian materi tujuh unit rumah warga mengalami kerusakan," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin 21 Desember 2015.
Gempa 5,6 SR Guncang Dompu, NTB


Dari tujuh rumah tersebut, rinciannya, di wilayah RT 18, Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah ada dua rumah yang rusak yaitu milik warga atas nama Baharuddin dan Syahrudin Kabosi.

"Untuk rumah warga atas nama Baharudin mengalami kerusakan. Tiang rumah tertanam rata dengan tanah dan rumah atas nama Syahrudin Kabosi kondisi rumah roboh," ujarnya.


Selanjutnya, di RT 05 Kelurahan Juata Kerikil terdapat empat rumah yang rusak dan mengalami longsor bagian dapur.


"Lalu, di RT 01 Kelurahan Juata Laut, satu rumah yang sementara dibangun milik Pak Mujirin rusak/ambruk," ungkapnya. Adapun untuk korban jiwa nihil dan BPBD masih melakukan pendataan.


Menurut data dari BMKG, gempa tersebut berkekuatan 6,1 SR dan terjadi selama beberapa kali. Sementara pusat gempa berada pada 29 km timur laut Tarakan.


Gempa pertama kali terjadi pada 02.47 WITA, kemudian kedua pukul 03.01 WITA, ketiga pukul 04.07 WITA dan keempat 05.40 WITA. Hingga saat ini gempa susulan dengan intensitas bervariasi hingga siang ini.


Gempa disebabkan adanya pergeseran lempeng tektonik pada kedalaman 10 km di Timur Laut Tarakan, sekitar Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, dan tidak berpotensi Tsunami.


"Dampak gempa yang terasa di Tarakan mengakibatkan kepanikan warga pinggir pantai karena khawatir akan ada Tsunami. Warga berduyun-duyun memenuhi Gunung Slumit dan berkumpul di halaman masjid dan tempat-tempat yang dianggap aman," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya