Pimpinan KPK Terpilih Basaria Belum Mundur dari Kepolisian
Jumat, 18 Desember 2015 - 23:55 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/ Akbar Nugroho Gumay.
VIVA.co.id
- Lima orang Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) sudah dipilih oleh Anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Kamis 17 Desember 2015.
Baca Juga :
KPK Periksa Keponakan Surya Paloh
Lima nama yang terpilih tersebut antara lain Alexander Marwata, Saut Situmorang, Irjen Pol. Basaria Panjaitan, Agus Raharjo, Hasanuddin Laode Muhammad Syarif. Salah satu diantara lima pimpinan terpilih yakni Irjen Pol. Basaria Panjaitan merupakan anggota Polri aktif.
Staf Ahli Sosial Politik Kapolri tersebut belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri kepada pimpinannya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Namun, Badrodin yakin bahwa Basaria mengetahui prosedur itu, dan akan segera mengirimkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri.
"Jadi kan memang tidak bisa anggota polisi aktif menjabat di sana (KPK), kalau dia sudah dilantik tentu harus mengundurkan diri," ujar Kapolri Jendral Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 18 Desember 2015.
Polwan lulusan Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan 1984 ini, menjadi pimpinan KPK yang dari Perempuan sejak lembaga anti korupsi berdiri. Karena itu, dia berharap dengan sejarah baru ini akan ada perubahan yang lebih baik di KPK.Â
"(Pesannya)ya semuanya lah, saya katakan tadi saya berharap pimpinan KPK yang baru ini bisa membuat KPK lebih maju lebih hebat didalam pemberantasan korupsi," ungkap Badrodin.
Selain itu, Badrodin juga berpesan kepada perempuan kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara tersebut serta pimpinan yang lainnya agar bisa bekerjasama lebih erat lagi dan bersinergi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Nah kemudian yang kedua, tentu pesannya kita bisa bekerja sama lebih erat, dan lebih bersinergi di dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi," tutupnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Polwan lulusan Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan 1984 ini, menjadi pimpinan KPK yang dari Perempuan sejak lembaga anti korupsi berdiri. Karena itu, dia berharap dengan sejarah baru ini akan ada perubahan yang lebih baik di KPK.Â