Dua Ormas Bertikai di Bali Sepakat Berdamai
- VIVA.co.id/ Bobby Andalan (Bali)
VIVA.co.id - Dua organisasi massa (ormas) yang terlibat keributan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, yang merembet ke jalan-jalan utama di Kota Denpasar, sepakat berdamai.
Perdamaian diinisiasi oleh Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto. Berikut isi kesepakatan damai yang melibatkan dua ormas besar di Bali yakni Baladika Bali dan Laskar Bali.
Sehubungan dengan adanya perkelahian yang terjadi di Lapas Kerobokan Badung dan di Jalan Teuku Umar Denpasar pada Kamis 17 Desember 2015 yang mengakibatkan empat korban meninggal dunia, bersama ini kedua belah pihak sepakat membuat pernyataan damai sebagai berikut:
1. Bahwa terkait dengan peristiwa keributan dimaksud, para pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaian secara hukum kepada pihak Kepolisian Daerah Bali.
2. Melakukan konsolidasi internal untuk memberikan imbauan kepada anggota di organisasi masing-masing untuk tidak terpengaruh/terprovokasi isu yang dapat mengakibatkan meluasnya permasalahan yang terjadi dan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
3. Bersama-sama menciptakan situasi damai untuk menjaga stabilitas keamanan di Bali.
4. Para pihak sepakat untuk menyerahkan senjata baik tajam maupun senjata api secara kesadaran kepada Polda.
5. Apabila setelah kesepakatan ini dibuat terdapat salah satu atau kedua belah pihak melanggar kesepakatan ini, maka kami selaku pihak pertama dan pihak kedua siap bertanggungjawab di muka hukum.
Perjanjian itu ditandatangani di atas materai oleh Ketut Putra Ismaya Jaya selaku Sekretaris Jenderal Laskar Bali dan Ketut Sukarta selaku Sekretaris Umum Baladika Bali.
"Kalau mereka melanggar akan ada proses hukumnya. Yang sebelumnya juga diproses. Kita ada mekanisme di negara ini," kata Irjen Sugeng usai penandatanganan perjanjian, Jumat, 18 Desember 2015.
Sementara itu, soal wacana pembubaran ormas tersebut, Sugeng mengaku hal tersebut tak disinggung dalam kesepakatan damai. Namun, ia akan memberikan waktu khusus untuk mengkaji wacana tersebut.
"Tadi tidak disinggung soal itu (pembubaran ormas). Nanti mungkin pada kesempatan lain akan didiskusikan secara khusus," kata Sugeng. (ase)