Cerita Gojek dan Skenarionya
- kaskus
"Ojek dan transportasi umum berbasis aplikasi dipersilakan tetap beroperasi sebagai solusi sampai transportasi publik dapat terpenuhi dengan layak," ujar Jonan, Jumat 18 Desember 2015.
Bisa jadi, respons Jonan tersebut merupakan buntut dari ocehan Presiden Joko Widodo di jejaring sosialnya. Di mana, Jokowi sepertinya mematahkan langsung basis undang-undang, serta pernyataan Jonan terkait transportasi online di Indonesia.
Saya segera panggil Menhub. Ojek dibutuhkan rakyat. Jangan karena aturan rakyat jadi susah. Harusnya ditata -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) December 18, 2015
Tak ayal, pernyataan Jokowi tersebut, dengan singkat juga menuai simpatik. Beramai-ramai netizen di lini massa twitter yang sedari tadi mengecam keputusan Jonan, kini berbalik mendukung Jokowi.
HOREE #gorakyat #SaveGojek pic.twitter.com/Th8SdvahWm
— ayunda tan (@ayundatan) December 18, 2015
Namun, di sisi lain, tak sedikit juga akun yang menyangsikan bahwa pelarangan transportasi online tersebut, tak lebih dari sesuatu yang telah diatur sedemikian rupa.
Salah satunya seperti dilontarkan oleh akun bernama Eko Budhi-Quote @supermarketku.
kok @jokowi kemudian buru-buru menyikapi dengan nada pro rakyat. apakah memang sudah diatur #SaveGojek
— Eko Budhi - Quote (@supermarketku) December 18, 2015
Â
Lalu, akun bernama Negri Seterah @Restyies. Akun ini menduga bahwa memang ada skenario khusus di balik pelarangan transportasi online di Indonesia.
Setelah SS kini giliran Jonan yg di tugaskan jadi pengalih isue dari skandal freeport supaya lupa dan tidak dipansuskan #SaveGojek
— Negri Seterah (@Restyies) December 18, 2015
Kemudian, akun bernama Tukang Sayur @ngeTweetAja. Ia pun menuliskan kecurigaanya dengan,
Curiga berita #SaveGojek ini pengalihan isu dari Zonk dan Ongen… https://t.co/5TgAU9O6Gw
— Tukang Sayur (@ngeTweetAja) December 17, 2015
(asp)