Kronologi Bentrok Berdarah di Lapas Kerobokan
Jumat, 18 Desember 2015 - 12:20 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Bobby Andalan (Bali)
VIVA.co.id - Bentrok berdarah terjadi di Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Bali, pada Kamis, 17 Desember 2015. Bentrok kemudian meluas di jalan-jalan Kota Denpasar, utamanya di Jalan Teuku Umar. Sebanyak empat nyawa melayang akibat bentrok dua ormas besar di Bali itu, yakni Baladika Bali dan Laskar Bali.
Sekretaris Jenderal Laskar Bali, Ketut Putra Ismaya Jaya, menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula dari informasi adanya anggota mereka yang diserbu anggota Baladika Bali di Lapas Kerobokan.
"Awalnya kami DPP (Dewan Pengurus Pusat Laskar Bali) menerima telepon dari rekan yang berada di dalam Lapas Kerobokan. Mereka katanya diserbu oleh Baladika," kata Ismaya di Markas Polda Bali, Jumat, 18 Desember 2015.
Menurut informasi yang diterimanya, Baladika Bali masuk ke dalam lapas dalam jumlah yang sangat besar. "Informasi ini menyebar ke seluruh anggota. Karena kami bersaudara, solidaritas, kami hadir memberi dukungan kepada keluarga kita yang berada di dalam Lapas Kerobokan," ujarnya.
"Begitu kami sampai di Lapas, teman-teman Baladika yang dari luar masuk ke dalam sudah tidak ada. Mereka sudah pulang," katanya. Lalu ada anggota Laskar Bali yang tertahan di dalam lapas dan tak bisa ke luar.
"Kami datang ke sana untuk mengeluarkannya dari dalam lapas. Dalam perjalanan bubar untuk pulang, kami bertemu Baladika di Jalan Teuku Umar. Mereka teriak-teriak memanggil nama kami. Akhirnya terjadilah bentrokan di Jalan Teuku Umar," ucap Ismaya menguraikan.
Ismaya menyesalkan peristiwa itu. Ia berharap hal serupa tak terulang di kemudian hari. “Kami tidak ingin memulai dan mencari masalah. Kami tidak ingin menjadi ormas pesaing, berebut menjadi nomor satu. Mari berdampingan secara sehat," ajaknya.
"Saya mohon maaf atas peristiwa ini dan turut berbelasungkawa atas korban meninggal dari Baladika Bali," tambah Ismaya.
Sekretaris Umum Baladika Bali, Ketut Sukarta, mengharapkan hal serupa. Ia berharap agar keributan ormasnya dengan Laskar Bali tak meluas. "Cukup sampai di situ saja. Kejadian itu kita ambil hikmahnya. Saya mohon maaf kepada warga Kota Denpasar," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Begitu kami sampai di Lapas, teman-teman Baladika yang dari luar masuk ke dalam sudah tidak ada. Mereka sudah pulang," katanya. Lalu ada anggota Laskar Bali yang tertahan di dalam lapas dan tak bisa ke luar.