Ahli Forensik Akui Bohong Simpulkan Temuan Darah Engeline

Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id - Saksi Ahli Kimia Forensik dan Biologi Polda Bali, Ngurah Wijaya Putra, mengakui bahwa hasil kesimpulan penelitian laboratorium forensik yang menyimpulkan tak ditemukan darah Engeline dari beberapa titik dalam oleh tempat kejadian perkara adalah salah.

Dihukum 10 Tahun Bui, Bekas Pembantu Margriet Banding

Pengakuan itu disampaikan Wijaya setelah didesak kuasa hukum Agus Tay Hamba May, Hotman Paris Hutapea, dalam persidangan kasus pembunuhan Engeline di Pengadilan Negeri Denpasar pada Selasa, 15 Desember 2015.

Hotman Paris mula-mula mencurigai kesimpulan hasil uji laboratorium yang menyatakan tak ditemukan DNA yang cocok dengan DNA milik Engeline pada temuan darah di enam dari tujuh titik lokasi di kamar Margriet Megawe. 

Hotman Tantang Hotma Taruhan Jam Rp1 M di Sidang Engeline

Hotman menanyakan kejanggalan itu kepada Ngurah Wijaya Putra. “Lalu Anda bilang di kesimpulan itu tidak cocok dengan Engeline. Dari mana Anda tahu, sementara DNA tidak teridentifikasi?” kata Hotman.

Hotman meminta Wijaya berkata jujur mengungkap kasus pembunuhan bocah malang itu.

Petir Menggelegar saat Hakim Memvonis Margriet

"Jujur saja, tidak apa-apa. Ini kita membantu anak kecil Engeline. Jujur saja, kalau salah pasti diampuni semua agama mana pun. Anda tadi di bawah sumpah. Saya akan fight (memperjuangkan) di Jakarta kalau ini bohong,” kata Hotman.

Dia mencecar lagi Wijaya dengan sejumlah pertanyaan. "Apakah ini rekayasa, ini pesanan, ini perintah pimpinan saat di Polresta agar tersangka utama Agus (Agus Tay Hamba May)?.”

Hotman mengaku tak mengerti bagaimana bisa darah di enam titik, yang di antaranya di bawah tempat tidur Margriet, pintu buffet dan laci buffet, tak bisa teridentifikasi, lalu disimpulkan bahwa darah itu tak cocok dengan korban Engeline.

"Memang kucing menstruasi? Ada darah di buffet, laci buffet. Mungkin (atau) tidak binatang lompat ke buffet? Mungkin (atau) tidak binatang masuk ke laci buffet?" Hotman memberondong lagi Wijaya tetapi tak dijawabnya.

"Jadi, dari tujuh titik darah di kamar Margriet, enam tidak diketahui DNA-nya. Kesimpulan bahwa itu bukan darah Engeline itu adalah salah, benar begitu?” Hotman mengulangi lagi pertanyaannya.

Wijaya akhirnya menjawab. "Iya, salah. Kami juga terbatas. Banyak hal yang terlewatkan.”

Hotman menyanjung kejujuran Wijaya atas pengakuan itu. Dia kemudian menyerahkan kepada hakim dan publik untuk menyimpulkan pengakuan Wijaya.

“Siapa yang salah nih, yang merumuskan atau kesalahan semua," kata Hotman, yang dijawab Wijaya sebagai kesalahan semua. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya