Besok, MKD Panggil Luhut Terkait Skandal Freeport
Minggu, 13 Desember 2015 - 20:36 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan ikut terseret dalam kasus skandal Freeport. Dalam rekaman, antara Dirut PT FI Maroef Sjamsoedin, Ketua DPR Setya Novanto dan Pengusaha Riza Chalid, nama Luhut disebut sebanyak 66 kali. Lantaran hal ini, besok pihak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan memanggil Luhut untuk dijadikan saksi.
Anggota MKD, Supratman, pun menyatakan, bahwa Luhut dijadwalkan akan menjadi saksi pada pukul 13.00 WIB, Senin, 14 Desember 2015.
"Pemanggilan Luhut ini memang tidak terlibat dalam kasus (skandal Freeport, tapi, ini karena namanya 66 kali disebut dalam rekaman," kata Supratman dalam tayangan tvOne, Minggu, 13 Desember 2015.
MKD menyatakan, kehadiran Luhut nantinya bisa sangat membantu untuk penyelidikan MKD lebih lanjut. "Minimal bisa memberi spektrum dari pembicaraan-pembicaraan dalam rekaman itu," ujarnya.
Tak hanya Luhut yang akan hadir menjadi saksi di sidang MKD besok. Pengusaha Riza Chalid juga dijadwalkan akan menjadi saksi yang dihadirkan pukul 10.00 WIB.
Terkait masalah ini, Luhut sebelumnya juga dengan tegas menyatakan bahwa dia siap dipanggil MKD terkait isi rekaman skandal Freeport. "Sepanjang tidak salah, saya akan hadapi siapapun dia," kata Luhut ketika itu.
MKD menyatakan, kehadiran Luhut nantinya bisa sangat membantu untuk penyelidikan MKD lebih lanjut. "Minimal bisa memberi spektrum dari pembicaraan-pembicaraan dalam rekaman itu," ujarnya.
Tak hanya Luhut yang akan hadir menjadi saksi di sidang MKD besok. Pengusaha Riza Chalid juga dijadwalkan akan menjadi saksi yang dihadirkan pukul 10.00 WIB.
Terkait masalah ini, Luhut sebelumnya juga dengan tegas menyatakan bahwa dia siap dipanggil MKD terkait isi rekaman skandal Freeport. "Sepanjang tidak salah, saya akan hadapi siapapun dia," kata Luhut ketika itu.
Baca Juga :
Menko Darmin Batal Temui Presdir Sementara Freeport
Dia mendadak harus ke Bali, enggan mengungkapkan lebih lanjut.
VIVA.co.id
25 Januari 2016
Baca Juga :