Pilkada Serentak 2015
MUI: Umat Islam Wajib Memilih di Pilkada Serentak
Selasa, 8 Desember 2015 - 16:42 WIB
Sumber :
- VIVA/Irwandi
VIVA.co.id
- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yusnar Yusuf mengimbau kepada seluruh umat Islam di seluruh Indonesia untuk ikut menyampaikan suaranya dan menentukan calon kepala daerah di 269 daerah di Indonesia pada Pilkada serentak yang akan digelar Rabu besok, 9 Desember 2015.
"Kita imbau kepada seluruh umat Islam di seluruh Indonesia wajib untuk memilih pada Pilkada besok," kata Yusnar di Sekretariat Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CSDC), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Desember 2015.
Yusnar juga mengimbau umat Islam di Indonesia menjaga kedamaian dan menghindari perpecahan di pilkada. MUI terus melakukan imbauan agar tidak mudah terprovokasi yang akhirnya menimbulkan konflik.
Baca Juga :
Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai
"Kita imbau kepada seluruh umat Islam di seluruh Indonesia wajib untuk memilih pada Pilkada besok," kata Yusnar di Sekretariat Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CSDC), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Desember 2015.
Yusnar juga mengimbau umat Islam di Indonesia menjaga kedamaian dan menghindari perpecahan di pilkada. MUI terus melakukan imbauan agar tidak mudah terprovokasi yang akhirnya menimbulkan konflik.
"Untuk antisipasi potensi konflik, Majelis Ulama Indonesia itukan terdiri dari berbagai ormas. Ormas itu sudah masuk dari dulu-dulu. Sebelum ada Pilkada kita sudah masuk. Dakwahnya sudah masuk," ujar dia.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menegaskan imbauan MUI untuk menjaga kedamaian telah disampaikan jauh hari sebelum pelaksanaan pilkada.
"Semua ormas sudah menghimbau, lewat masjid, pengajian, majelis taklim. Dan sikap kami akan disikapi oleh semua jajaran kami di daerah masing-masing," tegas Din.
Selain itu, menurut dia, kunci pokok untuk mengantisipasi terjadinya potensi konflik selama pilkada harus datang dari masing-masing kandidat dan tim suksesnya. "Kandidat, tim sukses dan rakyat harus menahan diri," ungkapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Untuk antisipasi potensi konflik, Majelis Ulama Indonesia itukan terdiri dari berbagai ormas. Ormas itu sudah masuk dari dulu-dulu. Sebelum ada Pilkada kita sudah masuk. Dakwahnya sudah masuk," ujar dia.