Kongres HMI di Pekanbaru Rusuh, Polisi Minta Hentikan Acara
Jumat, 4 Desember 2015 - 16:51 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id
- Kepolisian Resor Pekanbaru keluarkan rekomendasi untuk menghentikan kegiatan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ini menyusul kerap rusuhnya kongres di ibu kota provinsi Riau itu.
"Kita akan menyarankan dalam rapat koordinasi agar Kongres HMI dihentikan," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Jumat 4 Desember 2015.
Pada Jumat pagi, kata Putut, sekira pukul 03.20 WIB, perkelahian sesama anggota HMI di kongres kembali terjadi.
"Kejadian tersebut berawal pada saat sidang Kongres HMI berlangsung. Ketika pimpinan sidang hendak membacakan penetapan dan pengesahan hasil-hasil sidang komisi, tiba-tiba peserta kongres dari Makassar merasa tidak senang," ujar Putut.
Tak sampai di situ, massa Makassar tersebut langsung menjatuhkan dan melempar kursi ke tengah-tengah forum. Sehingga terjadi keributan antara peserta dengan pimpinan sidang.
"Pada saat itu juga pimpinan sidang langsung diamankan oleh pihak keamanan dari panitia. Mereka langsung meninggalkan forum sidang serta keluar ruang sidang menggunakan mobil Inova warna hitam," ujar Putut.
Pada saat itu massa dari Maluku menenangkan peserta dan rombongan dari Makassar. Namun massa dari Makassar yang sudah berada dalam gedung menutup pintu masuk dengan cara membuang semua kursi ke depan pintu masuk yang berada di gerbang utama. Termasuk juga yang di belakang meja presedium atau jalur evakuasi.
Sementara itu rombongan liar dari Ambon dan Manado menunggu di luar gedung. "Mereka mempersenjatai diri dengan besi dan kayu. Kemudian terjadi aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh massa Makassar. Lalu massa dari Maluku membalas," ujar Putut.
Sekira pukul 04.00 WIB telah dilakukan tindakan persuasif yang dilakukan oleh Polresta Pekanbaru guna membubarkan aksi perkelahian tersebut. "Baru sekitar pukul 5.30 WIB situasi mulai kondusif," lanjut Putut. (ren)
"Kejadian tersebut berawal pada saat sidang Kongres HMI berlangsung. Ketika pimpinan sidang hendak membacakan penetapan dan pengesahan hasil-hasil sidang komisi, tiba-tiba peserta kongres dari Makassar merasa tidak senang," ujar Putut.
Tak sampai di situ, massa Makassar tersebut langsung menjatuhkan dan melempar kursi ke tengah-tengah forum. Sehingga terjadi keributan antara peserta dengan pimpinan sidang.
"Pada saat itu juga pimpinan sidang langsung diamankan oleh pihak keamanan dari panitia. Mereka langsung meninggalkan forum sidang serta keluar ruang sidang menggunakan mobil Inova warna hitam," ujar Putut.
Pada saat itu massa dari Maluku menenangkan peserta dan rombongan dari Makassar. Namun massa dari Makassar yang sudah berada dalam gedung menutup pintu masuk dengan cara membuang semua kursi ke depan pintu masuk yang berada di gerbang utama. Termasuk juga yang di belakang meja presedium atau jalur evakuasi.
Sementara itu rombongan liar dari Ambon dan Manado menunggu di luar gedung. "Mereka mempersenjatai diri dengan besi dan kayu. Kemudian terjadi aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh massa Makassar. Lalu massa dari Maluku membalas," ujar Putut.
Sekira pukul 04.00 WIB telah dilakukan tindakan persuasif yang dilakukan oleh Polresta Pekanbaru guna membubarkan aksi perkelahian tersebut. "Baru sekitar pukul 5.30 WIB situasi mulai kondusif," lanjut Putut. (ren)
Baca Juga :
Organisasi Pers Kecam Aksi Polisi Pukul Wartawan
Zuhdy Febryanto, wartawan media online di Riau jadi korban pemukulan.
VIVA.co.id
5 Desember 2015
Baca Juga :