Jual Kewarganegaraan, Ini Negara Tujuan Peternak Lele
- VIVA.co.id/Twitter
VIVA.co.id - Asril Siregar berharap upayanya mendapat uang Rp1 Miliar bisa terkabul setelah mengunggah foto tentang keinginanya menjual kewarganegaraan di akun twitternya. Ada banyak dampak positif dan negatif dari aksi itu. Asril mengaku sudah merencanakan semua aksinya dengan berbagai persiapan.
"Ada yang pro dan yang kontra, ada yang menghujat tapi ada yang mendukung. Ada yang menelepon saya dan memberikan dukungan untuk terus maju," kata Asril, Kamis 3 Desember 2015.
Dari dinding Twitternya @serdadujalanan1 ada banyak komentar yang menyikapi tindakannya dengan sinis atau dengan biasa saja. Asril mengaku siap dengan respons itu. Meskipun begitu dia juga lega, hingga saat ini tidak ada teror buruk yang dialamatkan padanya.
"Setiap tindakan harus bisa dipertanggungjawabkan. Kadang ada yang saya tanggapi di Twitter tapi banyak juga yang tidak," katanya.
Dia mengaku ada banyak follower baru di akun Twitter dan juga akun Facebooknya di serdadu jalanan. Namun dia mengaku tidak mencari ketenaran dan popularitas.
Meski tahu kewarganegaraan tidak bisa dijual, jika ada bantuan senilai itu dia akan menepati janjinya untuk pergi ke luar Indonesia. Caranya dengan mendayung menggunakan rakit dari Jembatan Suramadu dan mengikuti ke mana arah arus laut membawanya.
"Bisa ke Timur Leste, bisa ke Nepal atau Afrika, terserah. Yang penting ikuti arus dan keluar dari Indonesia," katanya.
Untuk itu , Asril mengaku sudah meminta izin pada kedua orang tua dan istrinya. Responsnya, mereka semua mendukung keinginanan Asril.
Sebelum pergi ke luar Indonesia, Asril ingin melakukan sesuatu dengan menggunakan uang Rp1 miliar itu,
"Saya ingin membangun ternak lele saya dulu, kemudian mengajak kawan-kawan di komunitas patil lele, untuk memiliki modal dan menjadi pengusaha lele. Jika itu sudah terlaksana, saya akan berenang lewat Suramadu," katanya.
Asril juga berharap pemerintah Indonesia lebih peduli pada pengusaha kecil sepertinya, yang benar-benar membutuhkan suntikan modal. Aksi menjual kewarganegaraan itu diakuinya berasal dari kekecewaan karena gagal mendapatkan bantuan modal dari pemerintah di tingkat Kabupaten hingga ke tingkat kementerian dan juga kepresidenan.
Sementara untuk meminjam modal di Bank, Asril mengaku tak punya barang yang layak untuk dijadikan jaminan. (ren)