Elsam: Perlakuan Aparat atas Papua Mirip dengan Timtim
Kamis, 3 Desember 2015 - 23:36 WIB
Sumber :
- VIVA/Ade Alfath
VIVA.co.id
- Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) menyayangkan aksi kekerasan oleh pihak Kepolisian terhadap Mahasiswa Papua yang menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa, 1 Desember 2015 lalu. Polisi dianggap diskriminatif terhadap orang Papua yang ingin menyampaikan aspirasi.
Peneliti Elsam, Budi Hernawan, mengatakan tindakan polisi yang menggunakan cara kekerasan malah balik membahayakan institusi kepolisian sendiri. Sebab, hal itu malah membuat daya juang orang Papua semakin meningkat.
Baca Juga :
Sepanjang Mei 2015, 444 Orang Papua Ditangkap
Baca Juga :
Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
Baik Kepolisian maupun Pemerintah, lanjut dia, seharusnya menggunakan pendekatan yang lebih persuasif. Hal itu harus dibuktikan dengan struktur anggaran dan kebijakan terhadap masyarakat Papua.
Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan antara pihak kepolisian dengan mahasiswa Papua yang menggelar unjuk rasa di Bundaran HI. Puluhan mahasiswa yang diduga sebagai provokator dalam kericuhan tersebut digiring ke Polda Metro Jaya.
Mahasiswa tersebut turun ke jalan untuk merayakan ekspresi identitas Papua, yang jatuh tiap tanggal 1 Desember. Salah satu yang disuarakan adalah menuntut pemerintah Indonesia memberi hak menentukan sikap atau referendum kepada rakyat Papua. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Baik Kepolisian maupun Pemerintah, lanjut dia, seharusnya menggunakan pendekatan yang lebih persuasif. Hal itu harus dibuktikan dengan struktur anggaran dan kebijakan terhadap masyarakat Papua.