Siapa Maroef Sjamsoeddin, Perekam Skandal Setya Novanto
Kamis, 3 Desember 2015 - 06:48 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
VIVA.co.id
- Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dijadwalkan akan memberikan keterangan di hadapan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Kamis, 3 Desember 2015.
Maroef akan dimintai keterangan MKD karena terlibat dalam pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid beberapa waktu lalu. Maroef juga diketahui sebagai pihak yang merekam percakapan dalam pertemuan itu.
"Kamis tanggal 3 mengundang saksi-saksi, Maroef Sjamsoeddin dan Reza Chalid," kata Ketua MKD, Surahman Hidayat, Selasa, 1 Desember 2015. [Baca: ]
Kehadiran Maroef di MKD sangat dinantikan, sebab selain sebagai pihak yang merekam pembicaraan Setya Novanto, Maroef sebagai Dirut PT Freeport Indonesia juga sebagai pihak yang tengah berkepentingan dalam negosiasi perpanjangan kontrak perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.
Maroef diketahui merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1980. Adik kandung mantan Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin ini sangat berpengalaman di bidang intelijen.
Selama berkarir di militer, Maroef diketahui malang melintang di bidang intelijen. Pernah menjabat perwira menengah di Badan Intelijen Negara (BIN) dan menjabat Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN.
Puncak karir militernya pun berakhir di BIN sebagai Wakil Kepala BIN periode 2011-2014. Maroef pensiun dengan menyandang bintang dua di pundaknya.
Setelah pensiun dari militer, pada 7 Januari 2015, Maroef menjadi Presiden Direktur Freeport Indonesia, menggantikan Rozik B Soetjipto yang memasuki masa pensiun.
Salah satu pertimbangan Jim Bob menawarkan jabatan Presdir Freeport Indonesia kepada Maroef adalah kiprahnya saat masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN dalam menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada 2011 lalu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Salah satu pertimbangan Jim Bob menawarkan jabatan Presdir Freeport Indonesia kepada Maroef adalah kiprahnya saat masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN dalam menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada 2011 lalu.