Akademisi UGM Bantu Tata Kebun Bunga Amaryllis

Taman bunga Amaryllis yang dirusak pelancong
Sumber :
  • VIVA.co.id/Instagram/Twitter
VIVA.co.id
- Rusaknya kebun bunga Amaryllis milik Sukadi, warga Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta akibat ulah pengunjung untuk foto selfie (swafoto) dan menghebohkan nitizen menarik perhatian kalangan akademisi Universitas Gajah Mada (UGM).


Kalangan akademisi Group WA UGR (UGM Guyup Rukun) yang mengetahui kebun bunga tersebut rusak secara sukarela membantu uang tunai Rp5 juta untuk pengelolaan kebun bunga yang setahun sekali merekah tersebut. Kalangan akademisi UGM ini juga menata taman amarillis milik Sukadi sehingga lebih indah.


"Ada ahli landscape dari UGM yang bisa membantu aspek estetika serta agronomi," kata perwakilan UGM, Heru Marwata, Senin 30 November 2015.


Menurutnya bantuan ini diharapakan bisa membantu sang pemilik rumah untuk melakukan perbaikan taman.


"Kita akan berkoordinasi dengan kecamatan untuk pembuatan taman," katanya.


Sementara, ahli landscape hortikultura UGM, Siti Nurul Rofiqo Irwan mengungkapkan, untuk pengembangan wisata kebun bunga Amaryllis memerlukan aspek daya tarik, kenyamanan dan akses.


Kebun harus dilihat estetikanya seperti fasilitas penerima kunjungan, sehingga menarik untuk dikunjungi. Kebun bunga harus bisa memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Selain itu, akses pengunjung seperti jalan di sekitar taman, dan lokasi berfoto juga harus disediakan.


Proyek Fly Over Teluk Lamong Mandeg, Terkendala Izin
"Sekarang tren swafoto di kalangan anak muda. Meski berskala rumah tangga fasilitas harus menunjang," katanya.
Ribuan Bunga Eceng Gondok Mekar Jadi Sasaran Foto Selfie
 

Jadi Lokasi Selfie, Kebun Bunga Lily di Yogyakarta Rusak
Sementara Sukadi mengaku uang bantuan tersebut akan digunakan untuk membantu memperbaiki kebunnya. Sehingga tahun depan, akan ada jalan yang bisa digunakan untuk pengunjung berfoto.


"Karena sudah akan ada bantuan dari pihak kecamatan, untuk desainnya harus berkoordinasi," katanya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya