Polisi Pastikan Penembak TNI di Poso Kelompok Santoso
- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah memastikan pelaku penembakan terhadap satu regu patroli TNI di pegunungan Gayatri dan menewaskan seorang anggota dari Yonif 172 Wiratama Manado adalah kelompok teroris dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso.
"Karena ini dalam koridor bingkai Operasi Camar Maleo empat, kami lakukan analisa, kenapa bisa terjadi seperti ini. Terus kami akan gunakan lagi yang lain untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku DPO,” ujar Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Idham Azis, Senin, 30 November 2015.
Baku tembak antara TNI dan terduga teroris di Poso tersebut pecah di kawasan pegunungan Gayatri, Minggu, 29 November 2015 sekira pukul 10.00 waktu setempat.
Diduga sebanyak 15 orang kelompok Santoso menghujani sepuluh personel TNI dengan peluru dari puncak bukit di pegunungan Gayatri.
Hingga Senin, 30 November 2015, tampak sejumlah petinggi TNI dan Polri menggelar pertemuan tertutup di markas Kepolisian Resor Poso untuk melakukan evaluasi terkait operasi Camar Maleo-4. Terutama pasca tewasnya anggota TNI dari Yonif 712 Wiratama Manado, Sulawesi Utara.
Sementara itu, sejumlah personel Kepolisian dan TNI lainnya masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, untuk mencari anggota dari kelompok teroris yang kemungkinan juga menjadi korban saat kontak tembak tersebut.
Tak Ada Penambahan Kekuatan
Terpisah, Panglima TNI, Jenderal gatot Nurmantyo mengaku akan mengevaluasi kasus penembakan terhadap 10 personel TNI tersebut.
"Kami selalu mengevaluasi setiap apa yang terjadi. Seperti apa yang sedang terjadi di sana, apakah itu bagian patroli atau masuk markas (kelompok teroris di Poso)," ujar Panglima di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 30 November 2015.
Gatot mengatakan tidak akan melakukan penambahan jumlah pasukan ke Poso pasca penembakan tersebut. Menurutnya, keterlibatan TNI, Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di wilayah itu masih mencukupi.
"Jadi, TNI selalu bekerjasama dengan Kepolisian dan BNPT, kemudian info tersebut kami sampaikan dan kami kembangkan pada kepolisian," kata Panglima. (ase)
Mitha Meinansi/Poso