Ketua PWNU Ungkap Modus Penyebaran Narkoba di Pesantren

Forum IPNU
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA.co.id - Ketua Tanfdziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah, mengingatkan para pemangku pesantren agar waspada terhadap bahaya narkoba. Dia bilang, pengedar makin agresif mengedarkan narkotika, bahkan hendak memasuki lingkungan pesantren.

"Saya pernah diajak pertemuan dengan kepolisian, polisi bilang narkoba sudah masuk pesantren melalui santri baru," kata Mutawakkil, panggilannya, saat memberikan arahan pada pelantikan pengurus baru Ikatan Pelajar NU (IPNU) Jatim di kantor PWNU di Surabaya, Minggu, 29 November 2015.

Menurutnya, peredaran narkoba dan minuman memabukkan tidak bisa dielakkan. Dari zaman nabi, barang haram itu sudah ada. Di Islam, larangan mendekati barang-barang memabukkan itu keras diingatkan.

"Kita tahu ada cerita orang beriman diuji dengan berzina bersama orang cantik, tidak mau. Disuruh membunuh anak yatim kecil, imannya bertahan. Tapi, kalah setelah disodori khamr. Setelah mabuk, semua dosa-dosa besar itu dilakukan. Berzina ya, juga membunuh anak yatim kecil itu," cerita Mutawakkil.

Sementara itu, Ketua IPNU Jatim, Haikal Atiq Zamzami, mengakui pelajar rentan dengan narkoba. "Banyak kader potensial yang masa depannya hancur karena narkoba. Karena itu, kami bertekad untuk berperang dengan pengedar narkoba, di antaranya melaluiĀ  sosialisasi dan deklarasi antinarkoba di sekolah dan madrasah," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan dan Penindakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, AKBP Bagijo Hadi Kurnijanto, mengatakan bahwa semua lini memang rawan dimasuki oleh bandar dan pengedar.

"Untuk pesantren di Jawa Timur, kami belum menemukan bukti. Tapi, kami memantau," katanya kepada VIVA.co.id.

Memang, lanjut dia, beberapa pekan lalu petugas sempat mengamankan seorang anak kiai di Sumenep, Madura, yang kedapatan mengonsumsi narkotika. Tapi, itu menurutnya belum cukup dijadikan bukti bahwa pesantren sudah disasar narkoba.

Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

"Itu hanya oknum yang kebetulan berada di lingkungan masyarakat pesantren," katanya.

Kendati belum terjadi, Bagijo tetap meminta pesantren dan masyarakat sekitar waspada agar peredaran narkotika tidak masuk. Ya, meyakini pesantren mampu membentengi diri karena ketatnya nilai agama yang diajarkan dan diterapkan di dalamnya.

"Kiai dan santri pasti tahu, narkoba hukumnya haram," ujarnya. (one)