Sindiran Rasiyo ke Risma Soal Surat Ijo
- VIVA.co.id/ MZ. Abidin
VIVA.co.id - Debat pamungkas Pilwali Surabaya yang digelar di DBL Arena, Surabaya, Jumat malam, 27 November 2015, kembali menjadi aksi saling serang antar pasangan calon (Paslon). Kubu Rasiyo-Lucy Kurniasari menyindir kubu Tri Rismaharini, atau Risma dengan persoalan tanah Surat Ijo.
Rasiyo menyebut Risma gagal tuntaskan persoalan tanah milik Pemkot Surabaya yang telah lama ditempati warga, atau yang lazim disebut tanah Surat Ijo. Rasiyo menegaskan, persoalan Surat Ijo merupakan permasalahan yang krusial bagi warga Surabaya selama bertahun-tahun.
Dalam data yang disampaikan Rasiyo, luas tanah Surat Ijo di Surabaya mencapai 8.319.081 meter persegi, dengan jumlah penghuni mencapai 46.611 orang.
“Kalau menyelesaikan masalah Surat Ijo saja tidak tuntas-tuntas, lalu bagaimana mau menyelesaikan masalah lainnya?” sindir Rasiyo.
Selain itu, Rasiyo juga menyindir Risma karena tidak bisa menjaga hubungan dengan pemerintah daerah lainnya. Menurutnya, selama ini hubungan antara Pemkot Surabaya, dengan Pemprov Jatim, bahkan dengan pemerintah pusat terkesan kurang harmonis. Sehingga, pembangunan yang ada di Surabaya tidak bisa berjalan dengan optimal.
Sementara itu, Risma lebih memilih sesumbar kepada rivalnya itu terkait dengan pembangunan yang telah dilakukannya. Menurut Risma, saat ini Surabaya telah menjadi sebuah kota metropolitan yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Kata Risma, itu semua terjadi karena adanya dukungan dari masyarakat Surabaya. “Mulai dari pemberdayaan pendidikan, ekonomi, hingga pengelolaan sampah yang ada di Surabaya,” katanya.
Risma juga memamerkan sejumlah penghargaan yang telah diterimanya beberapa waktu lalu.
“Yang paling terakhir itu adalah Bung Hatta Corruption Watch, itu semua karena kami yang ada di Pemkot Surabaya mendapatkan gelar pemerintahan berintegritas dari KPK,” kata dia. (ase)
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
Sisanya, akan minta anggaran dari APBN.
