56 Anak Meninggal di Papua, Ketersediaan Obat Terbatas
- ANTARA/ Anang Budiono
VIVA.co.id - Selama dua pekan terakhir, dikabarkan sudah 56 anak meninggal di Kabupaten Nduga, Papua, akibat penyakit misterius. Namun dari pemeriksaan yang dilakukan dinas kesehatan setempat, penyakit yang menyerang anak-anak ini adalah broncho pnemonia dan penyakit ISPA.
Sejumlah perbantuan tenaga medis sudah dilakukan. Tapi sulitanya kondisi geografis ke Nduga yang teletak di wilayah pegunungan Papua, membuat suplai obat-obatan tidak bisa dilakukan secara maksimal.
"Selain keterbatasan ketersediaan obat-obatan tenaga medis juga sangat minim," kata kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga, Papua, Mesak, Kamis 26 November 2015.
Kematian anak-anak ini tersebar di Kampung Digilmo dengan jumlah kematian lima orang anak, Kampung Imanuel ada delapan anak, Kampung Berapngin empat anak, Opmo empat anak, Kampung Dal tiga anak dan Kampung Labirik ada lima anak.
"Lokasinya dari ibukota Kabupaten Nduga ke kampung-kampung tersebut, ditempuh 2-3 jam perjalanan dengan jalan kaki, tapi ada juga yang jarak tempuh mencapai 1 hari. Akibatnya pelayana petugas kesehatan tidak maksimal," Kata Mesak.
Ditambahkan Mesak, penyakit itu menyebar hampir diseluruh kampung yang ada di Kabupaten Nduga. "Terparah ada di Distrik Mbuwa dan Bumulyama, data sementara dinas kesehatan sudah 31 anak yang meninggal," katanya.
Sementara itu Kepala Distrik Mbuwa, Erias Gwijangga mengatakan, data yang dimilikinya kematian anak hingga hari ini mencapai 56 orang. Anak-anak yang meninggal di bawah usia 7 tahun.
"Semenetara obat-obatan sudah tidak ada, Tenaga medis sangat terbatas di Mbuwa, saat ini hanya berjumlah tujuh orang yang berasal dari Dinas Kesehatan Nduga. Tapi tiga hari belakangan ini, belum ada laporan kembali adanya anak-anak yang meninggal dunia," katanya saat dihubungi, Kamis 26 November 2015.