Bandara Semarang Berstatus Waspada Setelah Serangan Paris
Kamis, 26 November 2015 - 17:57 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang meningkatkan status kewaspadaan menyusul peristiwa teror di sejumlah negara, termasuk serangan di Paris, Prancis. Bandara terbesar di Jawa Tengah itu mulai memperketat keamanan dan pemeriksaan.
Peningkatan status waspada atau level kuning itu disertai kesiagaan personel keamanan melalui pemeriksaan keamanan ketat para penumpang untuk menghindari ancaman teror.
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
General Manager Angkasa Pura I, Priyo Jatmiko, mengatakan bahwa peningkatan pemeriksaan keamanan penerbangan itu untuk mencegah terjadinya tindakan melawan hukum, seiring banyaknya ancaman setelah kejadian teror di Paris.
"Setelah peristiwa bom di Paris beberapa waktu lalu, menyusul juga ancaman satu penerbangan di Mesir yang diketahui ada indikasi meledak, maka kondisi ini kami antisipasi di seluruh bandara di Indonesia, termasuk Bandara Ahmad Yani," kata Priyo di Semarang, Kamis, 26 November 2015.
Status kuning itu, kata dia, merupakan instruksi langsung direktur jenderal Perhubungan Udara tentang Peningkatan Pemeriksaan Keamanan Penerbangan terhadap orang, penumpang, petugas cleaning service, barang, katering, peralatan perawatan udara, kargo dan pos kendaraan yang memasuki daerah keamanan terbatas bandar udara.
"Apabila ada kelalaian yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, penyelenggara pemeriksaan akan diberikan sanksi sesuai undang-undang," ujarnya.
Pengetatan keamanan itu juga dibarengi penambahan personel TNI, Polri maupun tim keamanan bandara. Penambahan peralatan juga dilakukan seperti alat pemindai, pendeteksi logam, kamera pengawas (CCTV), dan lain-lain.
Aparat yang dilibatkan dalam pengamanan itu terdiri atas satu peleton anggota TNI dari Lapangan Udara TNI AD Ahmad Yani, satu regu kepolisian, dan empat regu Satuan Brigade Mobile Polda Jawa Tengah. Setiap unit dilengkapi anjing pelacak.
"Mereka dibekali unit anjing pelacak dan explosive detection system (sistem deteksi bahan peledak) untuk menyisir sejumlah area bandara," kata Priyo.
Sejumlah personel itu akan mulai bertugas pada Jumat pagi, 27 November 2015. Pengetatan keamanan mencakup pemeriksaan terhadap calon penumpang, petugas cleaning service, bagasi kabin, kargo, kendaraan, katering, peralatan perawatan pesawat, dan kendaraan yang akan masuk ke daerah keamanan terbatas bandara.
Tiga area penting
Menurut Priyo, ada tiga area penting Bandara Ahmad Yani yang akan dilakukan pengetatan pengamanan. Pertama, di sekor barat perkantoran sampai wilayah Pantai Maron. Kedua, sektor tengah dari gedung kantor sampai terminal bandara. Ketiga, sektor timur yang mencapai ujung landasan pacu.
Priyo berharap peningkatan pengamanan itu tak membuat para penumpang khawatir, takut, dan panik. Status waspada atau level kuning tak berpengaruh banyak dengan kondisi penerbangan.
"Jadi, penerbangan tetap berjalan normal. Yang kami lakukan ini telah sesuai standar operasional prosedur sesuai dengan instruksi dirjen Perhubungan Udara," katanya.
Situasi keamanan di Bandara Ahmad Yani sejauh ini masih normal dan tidak ada masalah. Namun, otoritas bandara tetap meningkatkan pengamanan secara keseluruhan untuk mengantisipasi teror.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Status kuning itu, kata dia, merupakan instruksi langsung direktur jenderal Perhubungan Udara tentang Peningkatan Pemeriksaan Keamanan Penerbangan terhadap orang, penumpang, petugas cleaning service, barang, katering, peralatan perawatan udara, kargo dan pos kendaraan yang memasuki daerah keamanan terbatas bandar udara.