Pansel Calon Pimpinan KPK Bantah Tidak Transparan
Kamis, 26 November 2015 - 12:07 WIB
Sumber :
- Mohammad Nadlir/VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi angkat bicara terkait adanya catatan kritis yang dilontarkan oleh anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi lndonesia Perjuangan, Masinton Pasaribu.
Politikus PDIP itu menyoroti sejumlah kinerja yang dilakukan Pansel selama proses seleksi. Salah satunya mengenai kinerja Pansel yang dinilai belum memenuhi asas transparansi.
"Informasi tentang proses seleksi secara lengkap telah kami berikan kepada Komisi III yang meliputi tahapan-tahapan seleksi. Apa saja yang dinilai pada masing-masing tahapan, penilaian pansel, makalah-makalah dan dokumen penunjang lainnya," kata Juru Bicara Pansel, Betti Alisjahbana dalam pernyataan tertulisnya, Kamis, 26 November 2015.
Selain itu, Betti juga menanggapi mengenai kritikan Masinto mengenai pembidangan capim KPK yang dinilai tidak sesuai nomenklatur dalam pembidangan KPK.
Betti menyebut pembidangan dilakukan karena tugas dalam pemberantasan korupsi mencakup sejumlah hal. Termasuk pencegahan, penindakan, supervisi, koordinasi serta monitoring.
"Dibutuhkan pimpinan KPK yang memiliki keahlian yang saling melengkapi," kata Betti.
Sementara itu, terkait adanya dugaan keterlibatan salah satu calon dalam roadshow sosialisasi pendaftaran calon pimpinan KPK, Betti membantahnya. Dia menyatakan tidak ada satupun calon yang jadi narasumber dalam roadshow.
Kendati demikian, Betti mengakui roadshow ke 10 kota memang diusulkan dan diselenggarakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi. Sehingga pembiayaan, serta penentuan narasumber ditentukan oleh Koalisi.
Betti juga mengakui kehadiran Wakil Ketua nonaktif KPK, Bambang Widjojanto sebagai narasumber pada salah satu rangkaian acara roadshow. Namun menurut Betti hal tersebut atas undangan panitia penyelenggara.
"Pansel hadir sebagai nara sumber, dan membiayai perjalanan pansel saja. Pimpinan KPK nonaktif Bambang Widjojanto memang menjadi salah satu narasumber pada acara di Makassar dan Bandung atas undangan panitia penyelenggara," kata dia.
Baca Juga :
Johan Budi Bantah KPK Cuma Kuat di Penindakan
Selain itu, Betti juga menanggapi mengenai kritikan Masinto mengenai pembidangan capim KPK yang dinilai tidak sesuai nomenklatur dalam pembidangan KPK.
Betti menyebut pembidangan dilakukan karena tugas dalam pemberantasan korupsi mencakup sejumlah hal. Termasuk pencegahan, penindakan, supervisi, koordinasi serta monitoring.
"Dibutuhkan pimpinan KPK yang memiliki keahlian yang saling melengkapi," kata Betti.
Sementara itu, terkait adanya dugaan keterlibatan salah satu calon dalam roadshow sosialisasi pendaftaran calon pimpinan KPK, Betti membantahnya. Dia menyatakan tidak ada satupun calon yang jadi narasumber dalam roadshow.
Kendati demikian, Betti mengakui roadshow ke 10 kota memang diusulkan dan diselenggarakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi. Sehingga pembiayaan, serta penentuan narasumber ditentukan oleh Koalisi.
Betti juga mengakui kehadiran Wakil Ketua nonaktif KPK, Bambang Widjojanto sebagai narasumber pada salah satu rangkaian acara roadshow. Namun menurut Betti hal tersebut atas undangan panitia penyelenggara.
"Pansel hadir sebagai nara sumber, dan membiayai perjalanan pansel saja. Pimpinan KPK nonaktif Bambang Widjojanto memang menjadi salah satu narasumber pada acara di Makassar dan Bandung atas undangan panitia penyelenggara," kata dia.
Baca Juga :
Capim KPK Ini Bertekad Berantas Korupsi Tanpa Kegaduhan
KPK tak hanya menghukum orang yang terbukti korupsi.
VIVA.co.id
16 Desember 2015
Baca Juga :