Keluarga Tersisa Sander Metz di Indonesia

VIVA.co.id - Budi Rahayo (37), pria yang disebut-sebut sebagai kakak kandung Sander Metz alias Budi Santoso, warga Belanda yang mencari keluarganya di Ambarawa, Jawa Tengah dikabarkan telah meninggal. Hal itu dikatakan oleh Suwarni, perempuan yang pernah mengasuh Sander Metz waktu kecil.

Menurut Suwarni, Budi Rahayo diketahui memiliki nama Mamik Slamet. Ia memang merupakan kakak Sander, namun dari ayah yang berbeda. Ayah asli Sander diketahui bernama asli Jiu, seorang warga keturunan Tionghoa di Ambarawa.

Sedangkan ayah Budi Rahayo atau Mamik Slamet masih belum jelas identitasnya. Sejak kecil Slamet sudah dititipkan di panti asuhan di wilayah Banyumanik, Semarang.

"Budi Rahayo itu nama yang diberikan panti asuhan. Dia sudah meninggal karena kecelakaan di Yogyakarta saat kelas 5 Sekolah Dasar, " ujar Suwarni ditemui di rumahnya di Dusun Kalipawon RT 06 RW 05, Desa Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin, 23 November 2015.

Namun begitu, lanjut Suwarni, Sander saat ini masih memiliki seorang adik kandung bernama Indra Lestari yang kini tinggal di Sleman Yogyakarta. Tapi nama Indra Lestari sendiri tak pernah disebut Sander dalam pencarian keluarganya di Ambarawa.

"Indra Lestari juga dulu saya yang ngasuh, tapi sekarang sudah menikah dan tinggal di Jogja, " imbuh perempuan yang bekerja srabutan di kampungnya itu.

Sosok Indra Lestari, kata Warni, akan mengungkap kebenaran tentang keluarga Sander sebenarnya. Sebab, ia merupakan tokoh kunci yang merupakan saudara kandung Sander dari seorang ibu bernama Sumarah.

Kapolsek Ambarawa, Akp Wahyudi mengaku telah bertemu langsung dengan dua warga yang diduga kuat sebagai keluarga Sander Metz. Sejumlah bukti seperti foto bayi, akta kelahiran, surat adopsi dan berkas lain bahkan sudah dicocokkan dan ditanyakan langsung kepada Suwarni dan Sumarah.

"Bu Warni memang mengakui pernah mengasuh Sander Metz alias Budi Santoso. Sedangkan bu Sumarah secara tidak langsung mengaku pernah melahirkan Sander tapi malu mau mengakui karena merasa tidak membesarkan, " kata dia. (ren)