Sebelum Paku Alam IX Meninggal, Pengganti Sudah Disiapkan

Jenazah Paku ALam IX diberangkatkan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id - Puro Pakualaman sejak dini telah mengantisipasi jika Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam ke IX tidak bisa menjalankan tugasnya di Puro Pakualaman karena sakit yang diderita. Antisipasi itu dengan menyiapkan pelaksana tugas Harian Puro Pakualaman.

"Sejak Paku Alam IX sakit pihak keluarga sudah menyiapkan pelaksana tugas Harian Puro Pakualaman yakni putra mahkota Prabu Suryo Dilogo," kata Juru bicara Puro Pakualaman, KPH Kusumo Parasto, Minggu 22 November 2015.

Menurutnya sejak Paku Alam sakit pihak keluarga dari berbagai kota seperti dari Jakarta, Surabaya, Bali, dan Semarang, mendesak Kawedanan Ageng Pasentanan, pemegang kuasa sesuai dengan Undang-undang Keistimewaan, agar menyiapkan pelaksana harian Paku Alam IX.

"Kita sudah rapat dan sudah ada keputusannya," ungkapnya.

Surat Keputusan pengangkatan atau pemberitahuan tentang pengangkatan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryo Dilogoā€ˇ sebagai pelaksana harian, ditandatangani oleh KPH Condro Kusumo, selaku Kawedanan Ageng Pasentanan. Hal ini, agar organisasi Kepakualaman bisa berjalan normal.

"Belum adipati atau pakualam," katanya

Condro Kusumo diangkat putra mahkota sejak 4 tahun lalu. Namun demikian, meski diangkat sebagai Pelaksana Harian belum tentu menjadi Wakil Gubernur DIY.

"(Sesuai dengan UUK) yang terpilih sebagai Wakil Gubernur ialah adipati atau sultan yang bertahta, dia belum," jelasnya.

Pesan Raja-raja Nusantara Kepada Paku Alam X

Pengajian 7 hari

Jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Pakualam IX atau Wakil Gubernur DIY dimakamkan di Kompleks Makam Astana Girigondo, Kaligintung Temon Kulonprogo, Minggu 22 November 2015 sore.

Tak hanya di Puro Pakualaman di komplek makam Astana Girigondo, ribuan masyarakat mengantar jenazah ke liang lahat, untuk memberikan penghormatan terakhir.

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dan lancar. Jika raja-raja sebelumnya yakni Pakualam V, VI, VII, dan VIII dimakamkan di gedung induk, jenazah Pakualam IX disemayamkan di ruang khusus di sayap barat Kompleks Makam Astana Girigondo.

"Ruang ini dibangun atas perintah Pakualam IX sebelum mangkat," kata juru kunci setempat, Mas Lurah Wedono Wasilludin.

Liang lahat Pakualam IX digali para abdi dalem sejak Sabtu sore hingga malam. Jenazah kemudian dimakamkan di samping permaisurinya.

Usai pemakaman, akan digelar pengajian selama satu minggu, pada peringatan 40 hari, 100 hari, 1 tahun dan 2 tahun meninggalnya Pakualam IX. Kawedanan Budoyo lan Pariwisoto Puro Pakualaman, KPH Indro Kusumo, almarhum Pakualam IX senang mendengar lantunan pembacaan ayat-ayat suci.

"Beliau minta dimakamkan di ruang ini karena bisa mendengar dengan jelas kegiatan masjid seperti pembacaan ayat-ayat suci," katanya.