Kisah Anjing Pelacak Deq, Endus Jejak Teroris Santoso
Kamis, 19 November 2015 - 12:18 WIB
Sumber :
- VIVA/Syaefullah
VIVA.co.id
- Direktorat Satwa Markas Besar Polisi telah memberangkatkan Anjing pelacak untuk memburu kelompok teroris Santoso di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.
Salah satu hewan yang telah dilibatkan dalam operasi camar maleo satu dan dua, yang berlangsung selama bulan Maret hingga Juni 2015, adalah anjing bernama Deq, yang berasal dari Belanda.
Salah seorang pawang Direktorat Satwa Mabes Polri, Brigadir Rahmat, menuturkan Deq merupakan anjing jenis K-9 yang dikenal mempunyai penciuman sangat tajam. Hewan ini telah delapan kali ikut beroperasi melakukan perburuan di wilayah Poso, di lokasi yang berbeda.
"Ada di Taman JK yang berada di Poso, Pesisir Selatan ini ada Pegunungan Pino Data, ada Pengunungan Sausu," ujar Rahmat di Mabes Polri, Kamis, 19 November 2015.
Tentunya, kata Rahmat, selama perburuan delapan bulan yang dilakukan oleh pasukan Brigadir Mobil (Brimob) dan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), beserta anjing pelacak Deq, telah menemukan beberapa titik lokasi tempat persembunyian kelompok Santoso.
"Kita paling dapat sarang tempat dan kelompok-kelompok dia (Santoso) terakhir berada,
kayak
tempat tinggal dia, tempat masak grup Santoso," ujarnya.
Baca Juga :
Satu Kaki Tangan Santoso PNS Dinas PU Palu
"Kita langsung melakukan pelacakan di Pegunungan Sausu. Ada bekas sepatu dan jejak dia tapi hilang jejaknya, sudah diacak-acak sama orang kampung," tegas dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kita langsung melakukan pelacakan di Pegunungan Sausu. Ada bekas sepatu dan jejak dia tapi hilang jejaknya, sudah diacak-acak sama orang kampung," tegas dia.