Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia
VIVA.co.id - Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo adalah salah satu pahlawan nasional asal Surabaya yang dikenal cukup lantang merintis kemerdekaan RI. Namun, ternyata, banyak yang belum mengira, jika pria yang dikenal berani tersebut sebelumnya adalah seorang jurnalis.
Bung Tomo mengawali kariernya sebagai jurnalis pada 1937. Karena prestasinya, ia pun diangkat sebagai pemimpin redaksi di Kantor Berita Domei. Berkat posisi tersebut, Bung Tomo dapat secara cepat mengetahui berita Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
"Beliau kemudian secara sembunyi-sembunyi menyampaikan kepada masyarakat perihal Kemerdekaan Indonesia. Berkat usahanya pula, teks Proklamasi dimuat secara lengkap dalam harian Asia Raya, sehari setelah proklamasi dibacakan," ucap Susi Dwi Harini, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Provinsi DKI Jakarta saat membacakan sejarah singkat Bung Tomo dalam pertemuan keluarga pahlawan di kediaman Bung Tomo, Cibubur.
Itu semua dilakukan Bung Tomo tanpa mengindahkan larangan pihak Jepang. Tak hanya itu, lanjut Susi, ia juga menempelkan teks proklamasi di depan kantor Domei.
Bung Tomo merupakan tokoh yang menjawab dan menolak untuk menyerah atas ultimatum Inggris pada 9 November 1945, sehingga terjadilah pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
"Melalui radio pemberontak berkali-kali Bung Tomo berpidato membangkitkan semangat rakyat dan berseru agar bantuan dikirim ke Surabaya untuk menghadapi Inggris. Berkat pidato itu, bantuan pun mengalir ke Surabaya. Tanggal ini lah yang akhirnya diperingati sebagai hari pahlawan," kata Susi disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Pada Juli 1947, Bung Tomo diangkat sebagai pucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Bung Tomo juga mendirikan Partai Rakyat Indonesia (PRI) dan diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat melalui pemilihan umum tahun 1955. Di bidang pemerintahan, Bung Tomo diangkat menjadi Menteri Negara Urusan Ad Interim.
Jabatan lain adalah Ketua II Bidang Ideologi Sosial Politik, Markas Besar Legiun Veteran hingga akhirnya wafat pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah, ketika menunaikan ibadah haji dan dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya.
Sebagai pejuaang, Bung Tomo menerima beberapa tanda jasa, di antaranya Satyalencana Kemerdekaan, Bintang Grilya, dan Bintang Veteran RI. Atas jasanya, pemerintah menganugerahinya gelar pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor : 041/TK/tahun 2008 tanggal 6 November 2008.