Bentrok dengan TNI, Mabes Polri Investigasi Personel Polisi

Aksi Tolak Kenaikan BBM Berakhir Bentrok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA.co.id
- Lebih dari sepuluh personel polisi di Lubuk Linggau dan Muara Enim akhirnya menjalani pemeriksaan oleh tim investigasi Mabes Polri, Selasa 17 November 2015.


Pemeriksaan ini berkaitan dengan pecahnya bentrok antara anggota TNI dan Polri yang terjadi di Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Jumat 13 November 2015.


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Kombes Pol Djarot Padakova tak menampik proses pemeriksaan tersebut. Hanya saja karena pemeriksaan masih berlangsung, Djarot belum bersedia memaparkan hasilnya.


"Investigasi masih berjalan, lebih dari 10 anggota (Polres Muara Enim dan Lubuk Linggau) yang dimintai keterangan," ujar Djarot.


Dari pantauan, proses investigasi yang dilakukan personel polisi dari Mabes Polri di Propam Polda Sumatera Selatan ini juga menghadirkan Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau AKP Arif Mansyur bersama Kanit Buruh Sergap.


Bentrok yang berujung baku tembak antara TNI- Polri terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Puncak Kemuning Kabupaten Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, terjadi pada Jumat 13 November 2015.


Dua anggota Den Intel Kodam III Siliwangi, kapten Edi Sutrisno (43) dan Deden (33) mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan. Sedangkan Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau AKP Arif Masnyur dikeroyok sekelompok orang berbaju loreng.


Instruksi Panglima Terkait Penembakan TNI oleh Polisi
Peristiwa itu terjadi lantaran miskomunikasi antar dua kesatuan tersebut. Polres Lubuk Linggau mendatangi lokasi kejadian, dikarenakan mendapat laporan dari warga adanya penculikan. Sedangkan anggota Kodam III Siliwingi, datang kesana untuk menangkap pelaku pencurian mobil.
Kronologi Baku Tembak Polisi dan TNI di Lubuk Linggau

Kejadian tersebut, saat ini sedang dilakukan investigasi dari satuan masing-masing untuk memastikan kejadian yang sebenarnya.
Ditembak Polisi, Dua Anggota TNI Tak Koordinasi Masuk Sumsel

Bekas Kepala BIN Hendropriyono & bekas Kepala Densus 88 Suryadharm

Hendropriyono: Salah Tembak Biasa Terjadi di Medan Perang

Dia meminta masyarakat tidak perlu ribut.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016