Begini Skenario Rio Capella Kaburkan Penerimaan Suap
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Fransisca lnsani Rahesti alias Sisca membeberkan adanya upaya dari mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, mengaburkan penerimaan uang Rp200 juta dari Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evy Susanti.
Hal tersebut diungkapkan Sisca saat dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Rio Capella di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin 16 November 2015.
Pada keterangannya, Sisca mengakui pernah menerima uang Rp200 juta dari Gatot dan Evy untuk diberikan kepada Rio Capella. Sisca bahkan mengaku bahwa dia juga turut menerima Rp10 juta dari Evy dan Rp50 juta dari Rio.
Masalah mulai terjadi saat KPK melakukan tangkap tangan kepada anak buah OC Kaligis terkait suap PTUN pada bulan Juli 2015. Tangkap tangan itu berujung pemanggilan kepada sejumlah anak buah Kaligis sebagai saksi, termasuk Sisca yang mengaku magang di firma hukum itu.
Lantaran khawatir akan bakal merembet pada uang yang diberikan oleh Evy, Sisca kemudian menghubungi Rio lalu sepakat bertemu di Lobi Hotel Kartika Chandra.
Ketika itu, Rio menyarankan agar Sisca memberikan keterangan bahwa uang ketika itu berada di tangan Sisca. Padahal, menurut Sisca, uang masih berada di Rio.
"Kalau diperiksa, cerita yang paling aman adalah aku (Rio Capella) tahu ada uang dari Bu Evy, tapi uangnya ada di kamu, dititipin dulu, kamu tenang aja," kata Sisca menirukan ucapan Rio ketika itu.
Usai pertemuan, Sisca masih merasa ragu dengan skenario itu. Dia kembali mengajak Rio untuk bertemu, kali ini di Restoran Dimsum 48, Gondangdia. Pada pertemuan itu, Rio kembali meyakinkan Sisca agar tetap menjalankan skenario yang disarankan dia sebelumnya.
"Rio bilang udah kamu tenang saja, kalau uang di kamu udah paling benar. Kalau uangnya di aku, aku yang kena, uangnya udah aku siapkan di kotak sepatu LV," tutur Rio.
Sisca menyebut ketika itu uang yang berada dalam kotak sepatu diserahkan kepadanya di dalam mobil. Kendati demikian, Sisca mengaku tetap merasa ragu dengan skenario Rio.
Akhirnya, keesokan harinya Sisca kembali mengajak Rio bertemu di Restoran Kunstkring, Teuku Umar, Jakarta. Ketika itu, Sisca mengembalikan uang kepada Rio.
Sisca mengatakan mendapat surat panggilan sebagai saksi dari KPK pada tanggal 21 Agustus 2015. Karena merasa panik, dia menghubungi Rio, dan ketika itu Rio tetap menyarankan Sisca untuk tetap pada skenario awal.
"Sis yang malam itu ya, kamu tenang saja. Tenang saja sis, itu uang untuk ngopi-ngopi, bukan untuk suap," sebut Sisca.
Pada tanggal 23 Agustus 2015, Sisca yang ditemani kakaknya, Clara Widi Wiken, kembali bertemu dengan Rio di RS Medistra. Lagi-lagi Rio menekankan agar Sisca tetap pada skenario mengenai uang. Ketika itu, Rio sempat menyerahkan dua kartu ponsel kepada Sisca dan Clara untuk komunikasi.
Uang Rp200 juta kemudian diserahkan Rio melalui sopirnya kepada Clara di pom bensin di kawasan Pancoran pada tanggal 24 Agustus 2015. Penyerahan uang itu bertepatan dengan pemeriksaan Sisca di KPK.
"Setelah pulang dari KPK, saya tidak mampu berbohong enggak bisa menjalankan skenario Pak Rio, saya ceritakan yang sesungguhnya. Lalu, kakak saya ceritakan ada penyerahan uang di pom bensin, lalu besoknya saya kembalikan uang Rp200 juta ke penyidik KPK," tandas Sisca.
Diketahui, Patrice Rio Capella didakwa telah menerima uang Rp200 juta dari Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, dan istrinya, Evy Susanti. Uang diberikan melalui Fransisca lnsani Rahesti alias Sisca.
Uang diberikan karena Rio selaku anggota DPR di Komisi lll mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap Kejaksaan Agung serta selaku Sekjen Partai Nasdem untuk memfasilitasi islah (perdamaian). (one)