5 Fakta di Balik Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mulai mereda. Musim penghujan di bulan November memberi harapan baru setelah hampir lima bulan terkungkung asap.
Di balik itu, sejumlah fakta menunjukkan hal yang mengejutkan dari bencana tersebut. Berikut sejumlah fakta tersebut:
1. Hutan Musnah
Data Badan nasional Penanggulangan Bencana hanya dalam kurun waktu relatif singkat total hutan Indonesia yang terbakar mencapai 2.089.911 hektare. Jumlah ini setara dengan 32 kali luas wilayah DKI Jakarta atau sekitar empat kali pulau Bali.
Kondisi kebakaran hutan di Provinsi Riau/ANTARA FOTO
2. Lumpuhkan Ekonomi
Kebakaran hutan merusak seluruh sektor perekonomian. Kerugian tercatat menembus hingga Rp20 triliun. Itu pun baru tercatat di Provinsi Riau dalam kurun waktu tiga bulan dan belum mencerminkan kerugian di Kalimantan atau sejumlah wilayah lainnya.
Dampak kerugian ekonomi akibat kabut asap diperkirakan melebihi Rp20 triliun. Seluruh sektor ekonomi terdampak akibat bencana ini/ANTARA FOTO
3. Pencemaran Udara
Tak kurang dari 50 juta warga kini sudah terpapar penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas. Penyakit membahayakan ini muncul akibat buruknya kulaitas udara. Sebanyak 19 orang warga bahkan dilaporkan tewas akibat penyakit ini.
50 Juta orang terjangkit penyakit Infkesi Saluran Pernafasan Atas akibat bencana kabut asap/ANTARA FOTO
4. Membunuh Satwa Langka
Kebakaran hutan telah mengancam habitat satwa langka di Indonesia. Salah satunya adalah habitat orangutan. Tak kurang dari 6.000 orangutan kini terancam habitatnya.
Bencana kabut asap mengancam kehidupan sejumlah hewan langka di Indonesia/ANTARA FOTO
Â
5. Skenario Terselubung
Di Kalimantan, kasus kebakaran hutan dan lahan membuka mata publik. Dalam sekejap, lahan yang sebelumnya terbakar memunculkan ribuan tanaman sawit baru. Fakta ini menguatkan memang ada skenario terselubung di balik pembakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Tanaman sawit yang baru tumbuh di kawasan hutan yang terbakar/Twitter