Candi-candi di Yogyakarta Potensial Jadi Target Teror ISIS
Senin, 16 November 2015 - 10:26 WIB
Sumber :
- REUTERS/Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
VIVA.co.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta mewaspadai ancaman kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Soalnya kelompok militan itu menghancurkan sejumlah situs purbakala dan cagar budaya di negara-negara Timur Tengah dan bukan mustahil menyasar juga candi-candi di Indonesia.
"Di Timur Tengah kelompok radikal menghancurkan situs-situs peninggalan para nabi. Ini perlu kita waspadai terjadi di Indonesia," kata Kepala Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, Muhammad Taufik, pada Senin, 16 November 2015.
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Taufik mengaku lembaganya dan balai serupa di berbagai daerah telah menerima peringatan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepolisian tentang potensi ancaman terhadap situs purbakala dan cagar budaya.
"Setahun lalu kita secara resmi diinformasikan ancaman sempalan ISIS menargetkan candi sebagai sasaran," katanya.
Ancaman muncul karena ada warga Indonesia menjadi pengikut ISIS. Mereka menganggap candi dan bangunan cagar budaya sebagai berhala dan mengundang perbuatan musyrik atau menyekutukan Tuhan. Potensi ancaman itu cukup tinggi. Ditambah pengalaman Candi Borobudur diledakkan kelompok teroris pada Januari 1985.
Sebagai antisipasi, selain mengandalkan petugas Kepolisian, Balai Pelestarian Cagar Budaya telah membentuk polisi khusus wilayah candi. Personel polisi khusus itu dilatih untuk pengamanan dan deteksi dini potensi ancaman.
Selain itu, pengamanan zona horisontal sudah diperketat dengan pemasangan kamera pengintai di pintu masuk dan tempat strategis. "Candi-candi besar, khususnya Candi Borobudur dan Prambanan, semua sudah kita pasangi CCTV (kamera pengawas),â kata Taufik.
General Manager Unit Candi Prambanan PT Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Borobudur dan Boko, Priyo Santoso, menambahkan, lembaganya menambah lapisan pengamanan. Misalnya, pengamanan di lingkaran satu terdiri petugas Kepolisian, pengamanan lingkaran kedua dijaga petugas keamanan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ancaman muncul karena ada warga Indonesia menjadi pengikut ISIS. Mereka menganggap candi dan bangunan cagar budaya sebagai berhala dan mengundang perbuatan musyrik atau menyekutukan Tuhan. Potensi ancaman itu cukup tinggi. Ditambah pengalaman Candi Borobudur diledakkan kelompok teroris pada Januari 1985.