'Semoga Tak Ada Dokter Miris Lain di Pelosok seperti Andra'
Minggu, 15 November 2015 - 16:31 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Kematian dokter muda Dionisius Giri Samodra (24), diharapkan menjadi yang pertama dan terakhir yang terjadi di Indonesia. Andra, sapaan akrab pria tersebut, diketahui meninggal karena sakit, dan tak bisa mendapatkan pengobatan maksimal saat sedang bertugas di pedalaman, kawasan Kepulauan Aru, Maluku.
"Saya harap, bisa membuat ke depannya tidak ada hal serupa terulang di Indonesia. Semoga dengan ini semua, saya harap ke depan tidak ada lagi Andra yang lain," kata Ibu Andra, Fransisca Ristansiah di TPU Kampung Kandang, Jalan Mohammad Kahfi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu, 15 November 2015.
Baca Juga :
Dokter Kecil Mahir Gizi Kini Hadir Versi Online
"Saya harap, bisa membuat ke depannya tidak ada hal serupa terulang di Indonesia. Semoga dengan ini semua, saya harap ke depan tidak ada lagi Andra yang lain," kata Ibu Andra, Fransisca Ristansiah di TPU Kampung Kandang, Jalan Mohammad Kahfi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu, 15 November 2015.
Dia juga berharap, apa yang menimpa anaknya tersebut bisa membuat pemerintah untuk lebih memerhatikan dokter-dokter muda yang mengabdi di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Sementara terkait yang menimpa anaknya, Fransisca mengaku ikhlas.
"Ini biar jadi perhatian pemerintah untuk dokter-dokter muda, bahwa mereka itu mulia mengabdi di pelosok. Pemerintah
enggak
mungkin bisa sendiri, mereka ini adalah yang akan membantu bangsa. Saya harap mereka dikasih perhatian lebih. Saya
enggak
akan tuntut apapun, dan salahkan siapapun. Saya tahu ini rencana Tuhan, saya ikhlas," tuturnya.
Seperti diketahui, nyawa Andra tidak dapat tertolong karena fasilitas kesehatan di tempatnya bertugas tidak memadai. Andra sebelumnya menderita demam tinggi dan mengalami penurunan kesadaran serta trombosit dalam waktu cepat.
Sejumlah rekannya yang sama-sama mengikuti program magang di RS. Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, sudah berupaya memberikan bantuan. Tapi, upaya merujuk Andra ke rumah sakit di Ambon terkendala sarana transportasi.
Andra, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya saat berada di atas pesawat yang akan membawanya menuju Ambon, setelah sebelumnya dalam kondisi yang telah lemah menunggu peswat, untuk membawanya ke Ambon. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia juga berharap, apa yang menimpa anaknya tersebut bisa membuat pemerintah untuk lebih memerhatikan dokter-dokter muda yang mengabdi di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Sementara terkait yang menimpa anaknya, Fransisca mengaku ikhlas.