Sebelum ke Pedalaman, dr Andra Ingin Tidur dengan Ibu

Jumat, 13 November 2015 - 15:50 WIB
Oleh :
dr Dionisius Giri Samodra (24) atau Andra (atas tengah)
dr Dionisius Giri Samodra (24) atau Andra (atas tengah)
Sumber :
  • Warid Pahlawi
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Dionisius Giri Samodra (24) atau yang akrab disapa Andra meninggal di pedalaman saat bertugas di Rumah Sakit Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Rabu 11 November 2015.


Di mata keluarga, Andra adalah pemuda yang baik. Dia baru 7 bulan bertugas di Kepulauan Aru, Maluku. Keluarga memang mendapat kabar Andra dalam kondisi kritis akibat terserang malaria.


Fransisca Ristansiah (53) ibunda dari Andra yang ditemui di rumah duka Kompleks Mahkamah Agung, Pamulang Indah, Jalan Cempaka Blok B6 No 5, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, tidak dapat menahan tangis saat mendengar kabar duka itu. Andra adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Menurut Fransisca, Andra adalah anak penurut yang tidak pernah membantak perintah orangtuanya.
Baca Juga :
Respons Mahfud soal Hasto Jadi Tersangka di Kasus Harun Masiku: Wewenang KPK


Baca Juga :
Heboh! Seleb TikTok Ini Viral Diduga Dirinya Terlibat Dalam Video Mesum
"Kenangan termanis adalah saat Andra akan kembali bertugas di Pedalaman Aru. Sebelum pulang dia ingin tidur dengan saya dan minta dipeluk. 'saya mau tidu sama ibu'" ujar Fransisca menirukan perkataan Andra sambil meneteskan air mata, Jumat 13 November 2015.

Baca Juga :
Ngeri, Siswa SMP di Depok Tusuk Teman hingga Tewas Sambil Selebrasi Angkat Sajam

Meski begitu, Fransisca mengakui kalau dirinya harus kuat menerima cobaan ini. Dia merasa bangga karena tugas mulai yang dijalankan anaknya. Tapi dia juga tidak bisa menutupi kesedihannya karena kehilangan Andra untuk selamanya.


"Sedih tapi juga bangga dengan Andra. Dia meninggal demi untuk membantu orang-orang di pedalaman agar bisa sehat," katanya lagi.


Fransisca juga menceritakan kenangan manis bersama Andra. Menurutnya, Andra telah menyampaikan bahwa memiliki anak seorang dokter itu berisiko tinggi.


"Dia bilang, bisa tertular penyakit dari pasien. Tapi saya tetap bangga dengan anak saya," katanya.


Fransisca menambahkan, sebelum berangkat, Andra memang sedang dalam kondisi yang tidak sehat. Tapi dia hanya tahu kalau Andra hanya demam.


"Tapi dia bilang, karena ini sudah tanggungjawab dia, karena itu dia harus kembali ke pedalaman. Dia harus masuk rumah sakit untuk membantu pasien," katanya.


Laporan: Warid Pahlawi

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sedih tapi juga bangga dengan Andra. Dia meninggal demi untuk membantu orang-orang di pedalaman agar bisa sehat," katanya lagi.
Halaman Selanjutnya