TNI AL Sergap Markas Perompak di Gunung Salak
Kamis, 12 November 2015 - 12:18 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Tim Reaksi Cepat Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) TNI Angkatan Laut menangkap lima kawanan perompak yang kerap beraksi di perairan Selat Malaka. Kelima perompak itu ditangkap pada Rabu, 11 November 2015 di wilayah Gunung Salak, Jawa Barat.
Dari data yang dihimpun, kelima perompak tersebut masing-masing berinisial WN alias GB (44), KM alias KR (21), CK alias GL (35), WY (23), dan RM (32). Terakhir, kawanan perompak ini beraksi dengan membajak Kapal MV Merlin yang berbendera Marshall Island pada Oktober 2015 lalu.
Kelimanya ditangkap tim dari TNI AL di tempat persembunyiannya di Villa Dahlia yang berada di lereng Gunung Salak, Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Saat sarang persembunyiannya disergap, seorang perompak berinisial CK alias GL sempat melarikan diri lewat jendela, sehingga aparat terpaksa harus memberikan tembakan peringatan, dan akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan menembak paha bagian kanan pelaku.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman, mengatakan, penangkapan lima orang perompak ini merupakan pengembangan dari kasus penangkapan kawanan perompak di Selat Malaka pada 22 Oktober 2015 lalu.
"Kelima pelaku perompakan yang berhasil ditangkap di Lereng Gunung Salak merupakan hasil pengembangan dari lima orang pelaku yang sudah tertangkap sebelumnya," kata Taufiq di Markas Armabar, Jakarta Pusat, Kamis, 12 November 2015.
Pada operasi penangkapan Oktober lalu, Taufiq menjelaskan TNI AL telah menangkap lima orang perompak. Empat orang di antaranya ditangkap di Kampung Parit Tanjung Balai Karimun, yakni MZ (49), BA (18), WM (20) dan GY (25).
Sedangkan satu orang lainnya berinisial JM (37) ditangkap di Jakarta sebagai penandah spare part kapal hasil perompakan. Kelimanya kini tengah menjalani proses hukum di Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun.
"Jadi totalnya ada 10 orang perompak yang ditangkap," ujar dia. [Baca: ]
Taufiq menegaskan TNI AL tidak akan toleran terhadap aksi perompakan yang terjadi di perairan Indonesia. Bahkan, jajaran TNI AL kata dia, siap memberikan efek jera kepada para perompak, dengan cara kekerasan sekalipun.
"Kami tak mau wilayah perairan Indonesia dijadikan tempat para perompak untuk menjalankan aksinya," ucapnya.
Baca Juga :
Prajurit TNI dan Polisi Tewas Terlindas Truk
Saat sarang persembunyiannya disergap, seorang perompak berinisial CK alias GL sempat melarikan diri lewat jendela, sehingga aparat terpaksa harus memberikan tembakan peringatan, dan akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan menembak paha bagian kanan pelaku.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman, mengatakan, penangkapan lima orang perompak ini merupakan pengembangan dari kasus penangkapan kawanan perompak di Selat Malaka pada 22 Oktober 2015 lalu.
"Kelima pelaku perompakan yang berhasil ditangkap di Lereng Gunung Salak merupakan hasil pengembangan dari lima orang pelaku yang sudah tertangkap sebelumnya," kata Taufiq di Markas Armabar, Jakarta Pusat, Kamis, 12 November 2015.
Pada operasi penangkapan Oktober lalu, Taufiq menjelaskan TNI AL telah menangkap lima orang perompak. Empat orang di antaranya ditangkap di Kampung Parit Tanjung Balai Karimun, yakni MZ (49), BA (18), WM (20) dan GY (25).
Sedangkan satu orang lainnya berinisial JM (37) ditangkap di Jakarta sebagai penandah spare part kapal hasil perompakan. Kelimanya kini tengah menjalani proses hukum di Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun.
"Jadi totalnya ada 10 orang perompak yang ditangkap," ujar dia. [Baca: ]
Taufiq menegaskan TNI AL tidak akan toleran terhadap aksi perompakan yang terjadi di perairan Indonesia. Bahkan, jajaran TNI AL kata dia, siap memberikan efek jera kepada para perompak, dengan cara kekerasan sekalipun.
"Kami tak mau wilayah perairan Indonesia dijadikan tempat para perompak untuk menjalankan aksinya," ucapnya.
Baca Juga :
Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL
Warga Papua Nugini juga masuk Indonesia tanpa dokumen resmi
VIVA.co.id
11 April 2016
Baca Juga :