Polri: Tak Ada Motif Politik dalam Pembakaran Rumah Ibadah
- Antara/ Ibor
VIVA.co.id - Markas Besar Kepolisian RI menegaskan, pembakaran rumah ibadah aliran kepercayaan Sapta Darma di Rembang, Jawa Tengah, tidak terkait dengan memanasnya suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015.
"Tunggu perkembangan, sedang dilakukan dialog," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Suharsono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 11 November 2015.
Suharsono memastikan, peritiwa pembakaran rumah ibadah di Rembang tidak ada unsur politik, dan murni dilakukan oleh masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan tempat ibadah, lantaran tidak mempunyai Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Bukan politik, itu (rumah ibadah) enggak ada izin, jadi ilegal," ujarnya.
Menurut dia, peristiwa tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pembakaran rumah ibadah, karena bangunan belum jadi. "Saya tegaskan bukan pembakaran. Jadi bagunannya itu baru dibangun, baru susunan bata, jadi tidak bisa dibakar, baru masang kusen," ujarnya berdalih.
Dia menambahkan, warga yang diduga melakukan aksi tersebut menganggap bahwa tempat ibadah aliran tersebut belum memiliki IMB. Sehingga, warga memprotes keberadaan tempat itu. "Ini murni warga pelakunya. Sampai pagi tadi dapat info dari Kapolres bahwa unsur Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) langsung turun menangani."
(mus)