Jasad Putri Mangkunegaran Dilepas dengan Ritual Brobosan
Rabu, 11 November 2015 - 13:39 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id - Ratusan pelayat menghadiri prosesi pelepasan salah satu tokoh istana Pura Mangkunegaran Solo, Gusti Raden Ayu (GRAy) Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemowardhani Soerjosoejarso. Prosesi itu juga dilakukan dengan upacara brobosan oleh kerabat keluarga besarnya.
Baca Juga :
Indonesia Berambisi Bangun Bandara Antariksa
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, ratusan pelayat yang hadir dalam prosesi upacara pelepasan jenazah itu mengenakan pakaian adat beskap dan kebaya Jawa berwarna hitam. Selain keluarga, kerabat dan relasi, upacara itu dihadiri langsung Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkubumi IX.
Baca Juga :
Polisi Korban Bom Solo Naik Pangkat
Peti jenazah Gusti Noeroel disemayamkan di pringgitan ndalem agung Mangkunegaran. Para pelayat memberikan penghormatan terakhir serta membacakan doa di sisi timur dan barat peti jenazah. Setelah itu para pelayat langsung disilakan duduk di kursi yang ada di pendapa.
Prosesi upacara pelepasan jenazah diawali pidato perwakilan keluarga. Selanjutnya peti jenazah diangkat sejumlah kerabat dan para abdi dalem Pura Mangkunegaran menuju depan pendapa.
Setelah itu, sejumlah putra-putri, cucu, dan kerabat Gusti Noeroel melakukan upacara ritual brobosan, yakni berjalan di bawah peti jenazah sebanyak tiga kali. Mereka secara estafet melakukan ritual mengitari bawah peti jenazah sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahan terakhirnya.
Seusai ritual brobosan, mereka yang mengangkat peti jenazah pun diganti sejumlah personel militer. Selanjutnya peti jenazah dibawa menuju mobil jenazah yang akan membawanya ke permakaman keluarga besar di Astana Girilayu, Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah itu, sejumlah putra-putri, cucu, dan kerabat Gusti Noeroel melakukan upacara ritual brobosan, yakni berjalan di bawah peti jenazah sebanyak tiga kali. Mereka secara estafet melakukan ritual mengitari bawah peti jenazah sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahan terakhirnya.