Rumah Ibadah Aliran Kepercayaan Dibakar Warga di Rembang

Petugas di lokasi perampokan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Perusakan rumah ibadah kembali terjadi. Kali ini perusakan itu menimpa sebuah sanggar milik penganut aliran kepercayaan Sapta Darma di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Rumah ibadah yang berada di Dukuh Blando, Desa Plawangan, Kecamatan Kragan, Rembang itu dibakar warga, Selasa, 10 November 2015.

Berdasarkan informasi yang diterima VIVA.co.id dari Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Semarang, kejadian pembakaran sanggar Sapta Darma bernama Candi Busono di Rembang terjadi pada pukul 10.30.

Ketua Persatuan Sapta Darma (Persada) Kabupaten Rembang, Sutrisno, mengatakan, pembakaran sanggar yang digunakan sebagai tempat ibadahnya dilakukan oleh sekitar 40 sampai 50 orang.

"Saat kejadian saya tidak sedang di lokasi sanggar. Saya dikabari bahwa rumah ibadah kami dibakar. Saya langsung menuju lokasi dan benar sanggar kami dibakar," kata  Sutrisno.

Sebelum insiden terjadi, kata Sutrisno, pihaknya mengaku sempat dihubungi Kepada Desa dan Camat setempat. Isinya meminta agar pihaknya selaku penganut kepercayaan Sapta Darma menghentikan proses pembangunan sanggar.

"Saya saat itu menghubungi tukang di lokasi untuk menghentikan pembangunan.  ternyata sanggar sudah dibakar," katanya.

Ia mengatakan, akibat pembakaran rumah ibadah itu, seluruh bangunan sanggar yang dalam tahap pembangunan mengalami kerusakan total. Saat dirinya mendatangi lokasi, sejumlah perabot yang ada bahkan telah hangus menjadi arang.

"Kerugian materi kurang lebih Rp100 juta. Kalau imateri tak terhitung,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya belum berani berspekulasi terkait siapa oknum yang membakar sanggar tempat ibadahnya tersebut.

Namun jauh-jauh hari sebelum pembakaran itu, pihaknya mengaku pernah didatangi oleh delapan orang misterius di lokasi tempat ibadah mereka.

"Tepatnya Minggu kemarin sekitar pukul 23.25. Sanggar kami didatangi delapan orang. Mereka keluar masuk bangunan terekam kamera CCTV yang kami pasang," katanya.

Politisi PKB: Pengeras Suara Masjid Harus Diatur Lebih Tegas