Aktivitas Gunung Barujari Meningkat, 13 Posko Didirikan

Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani Lombok meletus
Sumber :
  • PVMBG
VIVA.co.id
- Aktivitas Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, sangat aktif dan terjadi erupsi terus menerus.


Berdasarkan laporan PVMBG pada Senin 9 November 2015, berdasarkan pengamatan visual cuaca mendung, angin sedang dari barat, gunung tertutup kabut. Suhu udara 28 C, dengan kelembaban 85 persen. Dari kegempaan tremor menerus amax: 1-26 milimeter dominan 8 mm, lama gempa 143 detik.


Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, aktivitas gunung sangat aktif dengan letusan terus menerus.


"Aliran lava sudah mencapai 1 kilometer dari arah timur Gunung Barujari hampir ke permukaan mulut Sungai Koko Putih, sehingga terjadi peningkatan luapan air dan peningkatan suhu air yang sebelumnya berkisar 21 derajat Celcius, saat ini meningkat menjadi 36-39 derajat Celcius. Apabila air melimpah akan berpotensi banjir di sepanjang sungai Koko Putih," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.


Sutopo menambahkan, letusan material pijar mencapai 750 meter dengan ketinggian asap mencapai 2.500 m lebih dari puncak Gunung Barujari, atau 5.000 m dari permukaan laut.


"Kondisi erupsi saat ini jauh lebih besar dibanding tahun 2004 dan 2009," tambahnya.


Untuk itu masyarakat yang berada di sepanjang Sungai Koko Putih agar menjauh dan tidak melakukan aktivitas apa pun.


Gunung Egon Berasap, Warga Diungsikan
"BPBD Provinsi NTB telah mengkoordinir BPBD Kabupaten atau Kota se- Pulau Lombok dan mendirikan 13 Posko evakuasi, atau pengungsian di desa tergolong ring satu, atau jarak dari kawah radius 10 km seputaran Gunung Rinjani," katanya.
Erupsi, Gunung Soputan Dilarang Didaki

Sutopo menjelaskan, BPBD NTB juga sudah mempersiapkan kondisi terburuk dengan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, PMI, PVMBG, dan unsur lainnya.
Semburan Abu Gunung Soputan Mencapai 6.500 Meter


Hujan abu juga menyebar ke arah Barat, Barat Daya dan Selatan tergantung arah angin. Untuk itu, saat ini keadaan bandara menyesuaikan dengan kondisi sebaran abu vulkanik.


"Jumlah masyarakat terdampak abu vulkanik Gunung Barujari mencapai 248.148 jiwa dari lima Kabupaten, atau Kota di Pulau Lombok. Hingga saat ini, belum perlu ada pengungsian," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya