Sapi Lokal Berkurang, RI Jangan Sampai Bergantung Sapi Impor
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id - Pasokan daging sapi dalam negeri hingga kini belum memenuhi tingkat konsumsi masyarakat secara keseluruhan. Bahkan, untuk menutupi kekurangannya, pemerintah terpaksa impor sapi dari Australia.
Guna memenuhi kebutuhan daging sapi domestik dan menekan laju impor, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jumat, 6 November 2015 mengatakan pemerintah berencana mengkaryakan petani domestik.
“Kami melihat sebetulnya bagaimana melakukan pengembangan petani jangka menengah. Jangan hanya yang kecil, untuk menambah kembali populasi ternak," ujar Darmin, ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Darmin mengakui, dalam beberapa tahun terakhir, populasi ternak dalam negeri mengalami tren penurunan. Menurut dia, perlu adanya pengembangan lebih terhadap sektor tersebut. Sehingga, mampu menekan laju impor.
"Terus terang, populasi memang menurun. Ini ada hubungannya dengan impor sapi indukan asal Australia. Kami percaya petani kita bisa," ungkap dia.
Sementara ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti mengatakan, fokus pengembangannya nanti, adalah bagaimana menjaga populasi di suatu daerah tidak terganggu.
Sebab, menurut Djarot, selama ini daerah yang mengalami kekurangan pasokan sapi justru lebih banyak memasok sapi dari daerah lain. Sehingga, pasokan sapi di daerah tersebut tergerus. "Harus ada tempat. Misalnya di Jakarta. Harus disiapkan cluster. Jadi, bagaimana menyelamatkan satu daerah, tanpa mengganggu daerah lain," kata dia. (ren)