Peran Jepang dalam Merawat Borobudur dan Prambanan
Rabu, 4 November 2015 - 22:35 WIB
Sumber :
- REUTERS/Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
VIVA.co.id
- Keindahan Candi Borobudur dan Prambanan, sudah harum di luar negeri. Keduanya bahkan sering disebut sebagai ikon pariwisata Indonesia. Sayangnya, tak banyak yang tahu, bahwa perawatan dua candi ini cukup besar, bahkan sampai membutuhkan uluran dana dari pemerintah Jepang.
Konselir Kedutaan Jepang di Indonesia, Taruko Tasaka mengatakan, untuk memerindah Borobudur dan Prambanan, Jepang membantu dengan memerbaikinya sejak 1982 - 1988. Perbaikan itu, tidak hanya pada bagian candi, namun juga di sisi pembuatan taman. Ia jelaskan, dana bantuan yang diberikan senilai 2,8 milyar Yen.
Baca Juga :
Borobudur akan Dikelola oleh Satu Badan
Konselir Kedutaan Jepang di Indonesia, Taruko Tasaka mengatakan, untuk memerindah Borobudur dan Prambanan, Jepang membantu dengan memerbaikinya sejak 1982 - 1988. Perbaikan itu, tidak hanya pada bagian candi, namun juga di sisi pembuatan taman. Ia jelaskan, dana bantuan yang diberikan senilai 2,8 milyar Yen.
"Jepang memberikan bantuan dalam kerja sama teknik dan dana, total 2,8 milyar Yen, dan itu dulu di tahun 80-an, jadi tentu nilainya tidak sama dengan sekarang," ujat Taruko, Rabu, 4 November 2015 di Candi Borobudur. Untuk luas kawasan Prambanan yang diperbaiki, dijelaskan sekitar 80 hektare, sedangkan Borobudur sekitar 85 hektare.
Tujuan pemerintah Jepang memberi dana untuk perbaikan warisan budaya Indonesia, guna meningkatkan ekonomi pariwisata negara ini. Selain itu, ia menegaskan, di luar negeri, sebuah negara yang melakukan konservasi terhadap budaya, telah dianggap negara maju. "Jadi harusnya ini jadi kebanggaan tersendiri untuk Indonesia," ujar Taruko.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jepang memberikan bantuan dalam kerja sama teknik dan dana, total 2,8 milyar Yen, dan itu dulu di tahun 80-an, jadi tentu nilainya tidak sama dengan sekarang," ujat Taruko, Rabu, 4 November 2015 di Candi Borobudur. Untuk luas kawasan Prambanan yang diperbaiki, dijelaskan sekitar 80 hektare, sedangkan Borobudur sekitar 85 hektare.