BNPB: Cuaca Sumatera Membaik tapi Titik Api Belum Padam

Peta sebaran asap di Indonesia, Sabtu 24 Oktober 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter @Sutopo Purwo Nugroho
VIVA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB‎) melaporkan kondisi cuaca di Sumatera dan Kalimantan berangsur membaik setelah hujan mengguyur dua pulau itu beberapa hari terakhir. Kualitas udara di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan cenderung baik dan jarak pandang menjauh.
Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Jarak pandang di Kota Pekanbaru, Riau, menurut BNPB, mencapai 10.000 meter pada Minggu, 1 November 2015. Begitu juga daerah lain yang sebelumnya terkepung asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Tetapi, BNPB mengingatkan bahwa potensi karhutla tetap tinggi. El Nino masih kuat dan berdampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan diprakirakan terjadi pada awal Desember 2015, tetapi kemungkinannya hujan di bawah normal.
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

“Untuk itu kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Jangan lengah, jangan sampai marak lagi pembakaran. Di beberapa tempat, api belum padam total,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id, pada Senin, 2 November 2015.

Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua, masih terdeteksi ratusan titik api di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan pada Minggu petang, 1 November 2015. Sebanyak 155 titik api terdeteksi di Kalimantan, yakni 27 titik api di Kalimantan Selatan, 35 titik api di Kalimantan Tengah, 92 titik api api di Kalimantan Timur, dan satu titik api di Kalimantan Utara. 

Satelit Terra Aqua tidak melintasi semua wilayah Sumatera tetapi terdeteksi 199 titik api di pulau itu, dan terbanyak, yakni 115 titik api di Sumatera Selatan. ‎‎

Indeks kualitas udara dilaporkan rata-rata cukup baik. Pekanbaru dan Jambi dalam kategori sedang, Palembang dalam kategori tidak sehat, Pontianak dalam kategori baik, Banjarbaru baik, Samarinda baik, dan Palangkaraya tidak sehat.‎

Normal

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengklaim kondisi cuaca di Riau sudah normal, setelah hujan deras dengan intesitas ringan terjadi berturut-turut dalam sepekan terkahir.

“Itu ditandai dari jarak pandang pada pukul 7.00 WIB, sudah 7.000 meter di wilayah Kota Pekanbaru dan sekitar akibat hujan,” kata Sugarin.

Jarak pandang daerah lain di Riau, seperti Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Dumai, dan Pelalawan, dilaporkan masing-masing 5.000 meter. Tapi pada ketiga daerah itu masih ditemukan kabut asap tipis dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

“Namun kabut asap tipis itu, tidak menggangu aktivitas penerbangan, baik pendaratan atau lepas landas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,” kata Sugarin.
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016