Pemerintah Mencabut 'Hidup' Suku Anak Dalam
Senin, 2 November 2015 - 07:21 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo menjadi kepala negara pertama yang mengunjungi Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi. Komunitas orang rimba ini pun mendapatkan perhatian khusus dari Jokowi.
Baca Juga :
Orang Rimba Jambi di Ambang Punah
Baca Juga :
Ini Pemicu Kemarahan Suku Rimba di Kungkai
Presiden ingin 'merumahkan' orang suku 'kubu' ini dengan menyiapkan 1.000 hektare lahan. Masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan dua hektare lahan.
Kebijakan itu memang patut diapresiasi. Namun, di balik itu, harapan Jokowi agar orang rimba tak nomaden lagi berbuntut kritik tajam.
Paradigma Jokowi tentang 'merumahkan' orang rimba akhirnya terkesan seperti kekerasan struktural. Cara pandang yang keliru dan 'memaksa' agar orang rimba hidup seperti 'orang terang' yakni istilah yang sering disebut orang rimba untuk warga yang bermukim di pemukiman normal, justru menjadi bumerang.
Di lini massa twitter, reaksi kebijakan Jokowi tersebut memantik banyak kritik.
Akun bernama bimosaurus@bimosaurus menulis,
@KhofifahIP #SukuAnakDalam itu pulangnya ke hutan. Kalau diminta ke rumah, mereka seperti macan yang dikerangkeng
— bimosaurus (@bimosaurus) November 1, 2015
Lalu ada akun bernama JohanPratamaPutra @jopratamaputra, ia menilai bahwa suku anak dalam seharusnya memang di dalam hutan.
7. @jokowi @KhofifahIP kita yg hdp diluar hutan jgn ganggu #sukuanakdalam biar mrk hdp dgn alam & kita nikmati hasil alam.. Jgn bakar hutan!
— JohanPratamaPutra (@jopratamaputra) November 1, 2015
Kemudian ada akun bernama niluh pusap @PuspaNiluh menulis bahwa Presiden telah salah mengambil kebijakan. Satu-satunya cara melindungi suku anak dalam adalah dengan melindungi habitat mereka.
Pak @jokowi solusinya bkn membuat mrk civilized tapi lindungi hutan/ wilayah mrk dari sawit dan tambang #sukuanakdalam #saveSAD #savehutan
— niluh puspa (@PuspaNiluh) October 31, 2015
Dan lalu ada Akun bernama Gentry Amalo @GentryAmalo. Ia menilai bahwa kebiasaan nomaden suku anak dalam sudah menjadi khas dari mereka.
Mas presiden @jokowi biarkan mrk nomaden, krn alam raya adlh rumah mrk,..#SukuAnakDalam https://t.co/8lVzMdnX9h
— Gentry Amalo (@GentryAmalo) October 31, 2015
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di lini massa twitter, reaksi kebijakan Jokowi tersebut memantik banyak kritik.