Usai Salat Istisqa, Menteri Agama Ajak Warga Istighfar

Minggu, 1 November 2015 - 09:18 WIB
Oleh :
Wapres Jusuf Kalla Ikuti Shalat Istisqa di Masjid Istiqlal
Wapres Jusuf Kalla Ikuti Shalat Istisqa di Masjid Istiqlal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat banyak beristighfar. Ini sebagai salah satu upaya menghentikan bencana alam yang sekarang banyak terjadi.


Lukman mengatakan, tobat dengan jalan beristighfar (meminta ampunan kepada Allah SWT), merupakan salah satu cara agar Allah SWT meringankan bencana. Bencana termasuk kekeringan yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan, juga timbulnya kabut asap.


"Kami mengajak kita semua untuk beristighfar, banyak bertobat. Mudah-mudahan apa yang kita alami bisa segera berakhir," ujar Lukman saat memberi pengantar sebelum pelaksanaan salat istisqa tingkat nasional di Masjid Istiqlal, Minggu, 1 November 2015.
Baca Juga :
Minggu, Pemerintah Gelar Salat Istisqa Nasional


Baca Juga :
9 Daerah di Lampung Darurat Air Bersih
Hadir dalam salat istisqa, Wakil Presiden Jusuf Kalla. tampak hadir pula beberapa jajaran menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Baca Juga :
Ratusan Prajurit TNI di Depok Salat Minta Hujan

Lukman mengatakan, salat istisqa di Masjid Istiqlal telah dilaksanakan untuk kedua kalinya. Kementerian Agama juga telah menyampaikan surat edaran kepada seluruh madrasah di Indonesia untuk melaksanakan salat serupa.


Menurutnya, bencana kabut asap saat ini terparah sejak Indonesia dilanda bencana serupa pada tahun 1997 telah membuat banyak masyarakat menderita. Tidak hanya menggangu aktivitas, namun juga mengancam keselamatan jiwa.


"Kita berharap mudah-mudahan hujan segera turun," ujar Lukman.


Bertindak sebagai khatib, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin. Sementara, imam besar Masjid Istiqlal Hasanudin Sinaga memimpin pelaksanaan salat.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, bencana kabut asap saat ini terparah sejak Indonesia dilanda bencana serupa pada tahun 1997 telah membuat banyak masyarakat menderita. Tidak hanya menggangu aktivitas, namun juga mengancam keselamatan jiwa.
Halaman Selanjutnya