Musim Kemarau, Panen Apel Malang Melimpah
Jumat, 30 Oktober 2015 - 16:50 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
- Kemarau membawa berkah bagi petani apel di Dusung Junggo Desa Tulungrejo Kota Batu Jawa Timur. Selama musim kemarau, panen mereka naik berkali lipat dibandingkan panen ketika musim hujan.
Hujan yang telah lama tak turun membuat sebagian besar bunga tidak rontok dan menjadi buah tanpa banyak memakan pupuk.
Soma petani apel sekaligus buruh petik apel mengaku panen di musim kemarau naik dua kali lipat dibandingkan panen sebelumnya ketika musim hujan. Dia mengaku bisa mendapatkan 10 ton apel di lahan seluas 2.500 meter persegi.
"Bahkan kemarin 400 meter saja saya bisa panen 3 ton apel. Kalau di musim hujan 1 hektare biasanya dapat 20 ton sekarang minimal 40 ton,” kata Soma, Jumat 30 Oktpber 2015.
Usia apel yang bisa dipanen setiap lima bulan sekali kali ini bisa lebat karena banyak putik bunga yang tetap menempel dan menjadi buah. Musim hujan bunga lebih mudah gugur jika tidak dibantu pupuk dan perawatan yang baik.
Soma membandingkan, untuk penyemprotan saja pada musim hujan bisa lebih intensif jika dibandingkan musim kemarau. "Musim hujan setiap lima hari harus nyemprot (pupuk), kalau musim kemarau bisa sampai tujuh hari baru disemprot lagi,” katanya.
Sehingga selain panen berlimpah biaya perawatan pada musim kemarau juga disebutnya tak setinggi peratawan pada musim kemarau.
Soal langkanya air, Soma menyebut tanaman apel yang tumbuh di lahan tegalan kering tak banyak membutuhkan air. Pohon apel yang rata-rata berusia puluhan tahun miliknya tak pernah disiram jika bukan oleh air hujan.
"Tak ada hujan tidak berdampak pada apel, karena kami tak pernah menyiram air pada pohon,” katanya.
Baca Juga :
Manfaat Buah dan Sayur Berwarna Merah Bagi Tubuh
Baca Juga :
Erupsi Bromo, Petani Apel Terancam Merugi
Konsumsi Apel Setiap Hari Pangkas Risiko Kematian 35 Persen?
Apel memiliki senyawa flavonoid.
VIVA.co.id
4 April 2016
Baca Juga :