Dihukum Tiga Tahun Gara-gara Pasang Bendera di Kawah Merapi

Dinding kawah barat Gunung Burni Telong
Sumber :
  • Antara/ Rahmad
VIVA.co.id
- Beberapa waktu lalu, sebuah komunitas pecinta alam dari Adventure 54 yang berjumlah empat orang melakukan perjalanan ke Kawah Merapi. Di sela perjalanan tersebut, salah seorang anggota komunitas tersebut, Septian Anggara, memasang bendera di tiang
Close Circuit Television
(CCTV).


Meski terlihat sepele, namun rupanya berakibat cukup fatal. Sebab, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tidak bisa melakukan pemantauan aktivitas di kawah salah satu gunung teraktif di dunia itu.


Akibat tindakan yang teledor tersebut Septian dan rekan-rekannya mendapatkan sanksi tidak boleh mendaki Gunung Merapi selama tiga tahun. Selain itu, keempatnya, juga diwajibkan ikut kerja sosial merawat ekosistem Gunung Merapi.


"Kita tadi sudah bertemu mereka di kantor BPPTKG. Mereka juga sudah meminta maaf atas perbuatannya," kata Tri Atmojo, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Kamis 29 Oktober 2015.


Tri menjelaskan, atas perbuatan menutup CCTV, pemantauan Kawah Merapi tak dapat dilakukan. "Mereka telah kami berikan sanksi dan berlaku untuk tiga tahun," kata dia.


Namun karena mereka masih sekolah, maka waktunya akan disesuaikan, agar tidak mengganggu aktivitas sekolah mereka. "Intinya kita tidak ingin menghalangi minat mendaki. Sanksi ini sifatnya lebih pada edukasi saja, mereka kan masih muda," lanjut Tri.
Puluhan Juta Meter Kubik Material Merapi Ancam Warga Yogya


BMKG: Banjir dari Lereng Merapi Masih Ancam Yogya
Septian Anggara, si pemasang bendera di tiang CCTV Pantuan Kawah Merapi bersama rekan-rekanya dari Adventure 54, hari ini memenuhi panggilan BPPTKG. Mereka datang untuk meminta maaf atas perbuatannya memasang bendera di tiang CCTV pantauan Kawah Merapi. (ren)

Banjir dari Lereng Merapi Terjang Rumah di Bantul
Hadlie Brechler, pendaki balita.

Balita Ini Sudah Mendaki Sejak Usia 1 Tahun

Dia telah mendaki di Grand Canyon, Hawai, dan Meksiko.

img_title
VIVA.co.id
30 Maret 2016