Ini Hasil Pemeriksaan Polda Bali Terhadap Teroris Asal India
- VIVA.co.id/ Bobby Andalan
VIVA.co.id - Pria India yang terlibat aksi terorisme dan gangster dengan sekurangnya 25 kasus pembunuhan, Rajendra Nikalje, alias Chotta Rajan alias Kumar Mohan (56), usai menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Bali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto, mengaku pemeriksaan yang dilakukan terhadap pria yang paling dicari di India 20 tahun belakangan itu, tidak memasuki perkara kejahatan yang bersangkutan.
"Kami tidak melakukan interogasi atas kasusnya. Kami hanya melakukan pemeriksaan indentitas," kata Hery, saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 29 Oktober 2015.
Menurut dia, pencocokan berkas pria kelahiran Bombai 24 Juli 1959 itu bagian dari prosedur untuk proses deportasi bandit yang karib Chotta itu.
"Ya, kita cocokkan berkasnya. Ini prosedur pencocokan untuk pemulangan, atau deportasi yang bersangkutan. Itu saja," katanya.
Pantauan di lapangan, Chotta menjalani pemeriksaan selama lima jam sejak pukul 10.00 WITA hingga 15.00 WITA. Hery mengaku Chotta masuk ke Indonesia dari Australia menggunakan visa turis. Rencananya, ia hanya berada selama 15 hari saja di Bali.
"Dia masuk ke Bali menggunakan visa berlibur," ujarnya.
Chotta ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, usai menumpang maskapai dengan nomor penerbangan GA751 dari Sydney tujuan Denpasar. âPemilik pasport G9273860â ini ditangkap berdasarkan permintaan bantuan penangkapan dan Red Notice nomor: A-360/7-1995 dan pemberitahuan dari Interpol Australia kepada Interpol Indonesia.
Chotta telah ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan dan pengeboman dari 15 sampai 25 kasus, yang mengakibatkan korban jiwa lebih dari 200 orang. Chotta merupakan orang paling dicari di India sejak 1993 lalu. (asp)