Suap Rio Capella, KPK Periksa Gubernur Gatot dan Istrinya

Gatot Diperiksa Penyidik Kejagung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evy Susanti, Kamis 29 Oktober 2015.


Keduanya akan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Patrice Rio Capella terkait penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung.


"Keduanya diperiksa dalam kapasitas sebagai tersangka," kata Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati.


Pasangan suami istri itu terlihat sudah tiba di Gedung KPK untuk memenuhi panggilan sejak pukul 09.55 WIB. Namun keduanya tidak banyak berkomentar mengenai pemeriksaannya tersebut.


Evy hanya mengungkapkan harapannya agar perkara yang tengah menjeratnya segera rampung.


"Insya Allah ya," kata dia.


Selain kedua tersangka, penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap seorang saksi yakni Fransisca Insani Rahest alias Sisca. Sisca yang disebut-sebut merupakan perantara uang suap dari Gatot dan Evy kepada Rio, telah beberapa kali menjalani pemeriksaan penyidik.


Jaksa Agung Bantah Terima Suap Bansos, Ketua KPK Tersenyum
Pada perkara ini, KPK telah menetapkan 3 orang tersangka, yakni mantan Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella; Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istri Gatot, Evy Susanti.
Hentikan Kasus di Kejaksaan, Gatot-Evy Menyuap Sekjen Nasdem

Rio Capella diduga telah menerima suap dari Gatot dan Evy melalui rekan Rio yang bernama Fransisca Insani Rahesti alias Sisca. Uang sebesar Rp200 juta itu diduga diberikan terkait penyelidikan Kejaksaan atas dugaan korupsi dalam Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dituntut 2 Tahun Penjara, Eks Sekjen Nasdem Masih Keberatan


Gatot sebelumnya sempat mengatakan bahwa pada penyelidikan Kejaksaan atas perkara itu, telah mencantumkan nama dia sebagai tersangka. Dia merasa penetapannya sebagai tersangka bernuansa politis, mengingat Jaksa Agung berasal dari Partai Nasdem, HM Prasetyo.


Lantaran merasa politis, Gatot kemudian melakukan islah dengan wakil gubernurnya, Tengku Erry Nuradi karena merasa status tersangkanya terkait hubungannya yang tidak harmonis. Pada islah tersebut dihadiri sejumlah petinggi Partai Nasdem, termasuk Surya Paloh dan OC Kaligis.


Setelah islah, Gatot juga lantas meminta tolong pada Rio Capella untuk mengkomunikasikan mengenai perkaranya tersebut kepada Jaksa Agung. Menurut Gatot, hal tersebut disanggupi Rio.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya