Misteri Arca Raksasa dan Lukisan Nyi Roro Kidul
Selasa, 27 Oktober 2015 - 00:34 WIB
Sumber :
- Dody Handoko
VIVA.co.id
- Kompleks Retjo Sewu dibangun pada tahun 1993 oleh H. Soemiran Karsodiwiryo. Menempati area seluas 3 hektare, kompleks pemakaman ini dekat dengan Pantai Popoh, Desa Gerbo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Posisinya strategis menghadap ke selatan, tepat ke arah laut selatan.
Untuk mencapai tempat wisata ini dibutuhkan waktu sekitar satu jam dari pusat kota Tulungagung. Tempat ini tak jauh dari pantai Popoh.
Retjo Sewu ini dibangun khusus bagi orang yang terkaya di marmer ini H Soemiran. Ia pemilik pabrik Retjo Pentung yang pada masanya pernah merajai penjualan rokok di Jawa Timur.
Saat ini kejayaan itu telah sirna, perusahaan rokok Retjo Pentung tidak berproduksi lagi, namun sisa kejayaan masih bisa terlihat Padepokan Retjo Sewu.
Baca Juga :
Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol
Baca Juga :
Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI
Tepat dibelakang makam ada sebuah patung dengan mulut menganga, di patung ini ada sebuah mata air yang dipercaya masyarakat mampu mengobati berbagai macam penyakit.
"Padepokan Retjo Sewu ini memiliki keunikan tersendiri. Karena semuanya serba sembilan. Ini karena H.Soemiran sangat menyukai sesuatu yang berbau Sembilan,” kata Teguh, juru kunci makam saat ditemui
VIVA.co.id.
Tak jauh dari padepokan ini ada sebuah bangunan yang kental dengan warna hijau dan kuning. Di tempat ini oleh H. Soemiran membangu sebuah Palereman Nyi Roro Kidul. Ini tempat favorit bagai para peziarah yang datang dari berbagai penjuru nusantara.
Di dalam area palereman terpampang empat lukisan Nyi Roro Kidul. Di samping kiri dan kanan Palereman Nyi Roro Kidul di pasang dua buah kayu cendana dengan pita warna biru dan kuning. Di sebelah kiri digantung pita berwarna hijau sedang di sebelah kanan digantung pita berwarna kanan. Masih-masing pita itu bertuliskan nama dan alamat siapa saja yang pernah kemari dan tujuannya berhasil.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tepat dibelakang makam ada sebuah patung dengan mulut menganga, di patung ini ada sebuah mata air yang dipercaya masyarakat mampu mengobati berbagai macam penyakit.