Alasan Pemerintah Susah Selesaikan Kasus Asap

Kabut asap tebal di Muara Teweh
Sumber :
  • ANTARA/Kasriadi
VIVA.co.id
DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan
- Kasus kabut asap yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia hingga kini masih belum bisa ditangani pemerintah. Sebaliknya, asap justru makin pekat di sejumlah titik dan meluas, akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi

Pemerintah beralasan, banyaknya asap terjadi karena kebakaran yang bersumber dari sejumlah lahan gambut. Kebakaran di lahan gambut dinyatakan susah diatasi karena memadamkan di permukaan saja tidak cukup.
Ketua DPD: Jangan Bergantung Asing Atasi Kebakaran Hutan


"Melihat sifat gambut ini tidak mudah. Karena sekarang gambut yang kita tahu sudah sampai ke bawah membuat api," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, usai menghadap Wakil Presiden di kantornya, Senin 26 Oktober 2015.

Ia mengatakan lahan gambut bisa terbakar sewaktu-waktu. Apalagi jika dalam keadaan kering. Gambut juga memiliki potensi terbakar makin besar karena cuaca yang tengah dialami Indonesia saat ini.

"Itu disebabkan El Nino tadi, yang harusnya sudah hujan sekarang, sehingga tidak perlu begitu dalam. Ternyata El Nino ini lebih parah dari 1997 lalu," kata Luhut.

Untuk menunggu api dipadamkan semua, Luhut mengaku susah. Tapi yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan sejumlah langkah evakuasi.

"Itu yang bisa kami lakukan sampai musim hujan. Tadi baru kami laporkan ke Bapak Wapres (Jusuf Kalla). Dari BMKG (dilaporkan), hujan itu baru bisa kita harapkan makin besar peluangnya pekan ketiga bulan ini," kata Luhut. (ase)

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016