Kebakaran di Lereng Gunung Semeru Sulit Dikendalikan
- VIVA/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id - Kebakaran di lereng Gunung Semeru masih berlangsung sejak Rabu, 20 Oktober 2015. Dari sekitar 100 pendaki yang ada di Gunung Semeru, puluhan pendaki masih berada di sekitar Ranu Kumbolo hari ini.
Petugas juga membatasi relawan yang ingin naik untuk ikut memadamkan api lantaran kobaran api sulit untuk dikendalikan.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, menyebut, saat ini terdapat sekitar 30 pendaki yang masih tertahan di Ranu Kumbolo. Petugas mendirikan shelter untuk tempat istirahat pendaki yang kelelahan selama perjalanan turun untuk evakuasi sejak terjadi kebakaran di sekitar Watu Rejeng dan Landengan Dowo sejak 20 Oktober 2015.
Pendaki akan diarahkan turun oleh petugas khusus, melewati jalur pendakian Ayek-Ayek, yang aman dari jangkauan kebakaran.
"Ada petugas Volunteer Saver yang mengarahkan pendaki dari Ranu Kumbolo untuk turun melalui Ayek-Ayek. Hari ini diupayakan Semeru sudah steril dari pendaki," kata Ayu, Jumat, 23 Oktober 2015.
Sterilisasi lereng Gunung Semeru dari pendaki sudah dilakukan sejak Kamis, 22 Oktober 2015, setelah kebakaran terus melebar mendekati jalur pendakian Watu Rejeng sejak 21 Oktober 2015.
Sementara itu, kebakaran terpantau terjadi sejak 20 Oktober 2015 di blok Watu Rejeng, Pos 2 dan Pos 3 serta blok Landengan Dowo. Kebakaran itu melahap sekitar 25 hektare area pada Kamis 22 Oktober 2015.
Upaya sterilisasi pendaki dilakukan bersamaan dengan upaya pemadaman api. Meskipun, petugas kini membatasi relawan yang ingin ikut naik memadamkan api lantaran kobaran api yang belum bisa dikendalikan. Dari empat blok yang terbakar, hingga saat ini kobaran api terus menyala dan berpotensi meluas.
"Petugas pemadam di atas terdiri atas petugas dan sejumlah relawan dengan jumlah 40 orang. Sementara itu, dari pihak lain tidak kami naikkan karena api sulit dikendalikan," ujar dia.
Ayu menambahkan, petugas yang ada difokuskan mengendalikan api yang bisa dijangkau dan mudah untuk dijinakan. Petugas juga mengupayakan untuk mengevakuasi sejumlah pendaki dari Ranu Kumbolo menuju pos pendakian terakhir, Ranu Pani.