Gunung Semeru Terbakar, 100 Pendaki Terjebak
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hari ini menutup total jalur pendakian setelah kawasan hutan lindung di dekat jalur pendakian Watu Rejeng lereng Gunung Semeru terbakar. Petugas BB TNBTS bersama masyarakat sedang berupaya memadamkan api sekaligus melakukan sterilisasi lereng gunung dari pendaki. Diperkirakan 100 pendaki ada di lereng gunung tersebut.
"Per tanggal 22 Oktober 2015 sampai waktu yang tidak ditentukan, jalur pendakian Semeru ditutup total. Terjadi kebakaran di jalur pendakian antara pos shelter 2 dan 3," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, Kamis 22 Oktober 2015.
Total hutan seluas 10 hektare hangus akibat kebarakan yang berlangsung sejak 21 Oktober 2015 di sekitar Watu Rejeng. Arah kebakaran dilaporkan menjalar ke rute pendakian. Petugas terus memadamkan api menggunakan sekat bakar dan pemadaman tradisional lainnya. Diharapkan api akan padam selama dua hari kedepan.
Selain itu, petugas juga melakukan sterilisasi jalur pendakian. Diperkirakan masih terdapat sekitar 100 pendaki yang berada di lereng gunung. Sterilisasi dilakukan bersamaan dengan upaya pemadaman api.
"Diperkirakan ada 100 pendaki kemarin, mudah-mudahan besok sudah steril,” katanya.
Petugas membuat jalur evakuasi khusus bagi pendaki untuk turun. Pendaki yang ada di sekitar Ranu Kumbolo diarahkan turun melalui jalur Ayek-Ayek. Ayek-ayek merupakan jalur alternatif pendakian yang lebih sering digunakan sebagai jalur masyarakat setempat.
Ayu menduga kebakaran tersebut dipicu ulah pendaki yang membuat api unggun yang tak memadamkan api dengan sempurna. Menurutnya banyak pendaki yang sering melanggar aturan, dan membuat api unggun, meskipun sudah banyak rambu larangan dipasang. Sedangkan akibat api unggun atau puntung rokok yang masih menyala sangat fatal ketika di musim kemarau.
Sementara kebijakan penutupan jalur dilakukan dengan berkaca pada kasus kebakaran di Gunung Lawu yang menewaskan sejumlah pendaki. Penutupan jalur untuk keamanan dan keselamatan bersama.
Diharapkan proses sterilisasi selesai esok dan lereng gunung akan steril sementara waktu hingga ancaman kebakaran tak lagi muncul. Sepanjang musim kemarau kali ini, kawasan TNBTS terjadi 10 kali kebakaran. Total luas lahan yang terbakar mencapai 200 hektare. Sedangkan jumlah pendaki harian di bulan Oktober rata-rata mencapai 100 pendaki. (ren)