Fransiscus, Korban Selamat Helikopter EC-130 Tiba di Sleman
Senin, 19 Oktober 2015 - 06:15 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Pendam I BB
VIVA.co.id -
Salah satu korban selamat helikopter EC-130 yang jatuh, Fransiscus Subihardayan, kembali ke rumah orangtuanya di di Tegal Bojan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 18 Oktober 2015, malam.
Kedatangannya itu disambut gembira oleh keluarga dekat maupun para tetangga. Bahkan, para tetangga ini sudah menunggu sejak siang hari.
Warga berkumpul dan terus berdoa di kediaman Nur Naryanti, ibunda Fransiscus. Frans tiba di rumahnya dengan taksi warna putih yang membawanya dari Bandara Adisucipto Yogyakarta. Ia disertai oleh seorang kerabatnya.
Kedatangannya itu disambut gembira oleh keluarga dekat maupun para tetangga. Bahkan, para tetangga ini sudah menunggu sejak siang hari.
Warga berkumpul dan terus berdoa di kediaman Nur Naryanti, ibunda Fransiscus. Frans tiba di rumahnya dengan taksi warna putih yang membawanya dari Bandara Adisucipto Yogyakarta. Ia disertai oleh seorang kerabatnya.
Tiba di rumahnya, Fransiscus langsung masuk rumah dan kemudian bertemu dengan keluarga dan tetangga yang sudah menunggunya. Ibu Frans, Nur Haryanti, gembira dan bersyukur atas kepulangan anaknya itu. Namun, ia tidak mau berkata banyak.
"Terima kasih sudah kembali," katanya sambil menutup pintu untuk memberi kesempatan Frans bertemu dengan keluarga dan tetangganya.
Fransiscus mengaku senang bisa kembali ke rumahnya. Namun demikian, ia mengaku masih terus menunggu informasi mengenai hasil pencarian helikopter PK-BKA yang jatuh ke perairan Danau Toba itu dan nasib paman serta penumpang dan awak lainnya.
Ia akan beristirahat untuk memulihkan kondisinya. Meski demikian, Frans menegaskan sama sekali tidak trauma dan suatu saat harus kembali bekerja.
"Hanya perlu istirahat dahulu. Nanti pasti akan kembali bekerja dan pada profesinya," ujarnya.
Namun, apakah akan kembali ke PT PAS atau ke perusahaan lain, Frans tidak mau merincinya.
Menyinggung penerbangannya yang nahas itu, Frans menyebutkan tiba-tiba menjadi gelap, namun tidak tahu apakah itu kabut asap atau yang lainnya. Ia enggan bertutur banyak dan minta waktu untuk beristirahat. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tiba di rumahnya, Fransiscus langsung masuk rumah dan kemudian bertemu dengan keluarga dan tetangga yang sudah menunggunya. Ibu Frans, Nur Haryanti, gembira dan bersyukur atas kepulangan anaknya itu. Namun, ia tidak mau berkata banyak.